58

2.7K 140 34
                                    

Sebelum baca, boleh minta votenya? :)
Biar nambah semangat nulisnya :D
Dan kalau mau follow, itu bonus untuk saya ;)

Thank you... ^_^

#####

Miranda menatap ke pergelangan tangannya. Betapa cantik gelang yang melingkari kulitnya. Mendesah keras, berperang dengan batinnya. Seharusnya tadi dia marah karena sikap Marcel yang meninggalkannya tanpa pesan dulu. Bukankah ia datang jauh-jauh kemari untuk meminta penjelasan? Tapi, semuanya jadi terlupakan karena kado kecil ini.

Perhatian Miranda teralihkan saat ujung matanya menangkap sesuatu yang terselip diantara lipatan kejutan Marcel. Mengernyitkan dahi, Miranda beranjak mendekati dan menunduk mengambilnya. Sepertinya Marcel tak menyadari atau mungkin lupa bahwa ada lipatan lain dalam bungkusan itu.

Miranda membukanya perlahan dan benar, ada coretan tangan yang ia yakini milik Marcel. Coretan tangan yang bahkan masih terlihat sama bagusnya. Tak ada yang berubah seolah tulisan itu baru dibuat. Meraba kertas yang melapisinya, Miranda kagum atas kualitasnya.

My dear Miracle,

Miranda mulai membacanya. Ia melangkah menuju ke sofa dan menghenyakkan tubuhnya. Dadanya berdebar saat memulai membaca. Seolah melihat Marcel berada di depan dan mengatakannya langsung.

Jika dunia memiliki 7 keajaiban untuk membuat manusia mengakui kebesaranNya.
Maka, aku hanya cukup memiliki satu saja untuk membuatku mengakui bahwa Dia ada.
Kamu.
Kamulah keajaiban itu.
Kamu yang selalu ada untukku.
Kamu yang selalu bersamaku.
Saat semua orang berpaling dan tak mengakuiku,
Bahkan orangtua yang paling aku kagumi mendorongku menjauh,
Hanya kamu yang berdiri tepat didepan dan merengkuhku.
Menawarkan lengan kecilmu untuk melindungiku dari kekejaman mereka.
Kamu my Miracle, keajaiban duniaku.
Kamu yang membawa terang sehingga membuat gelapku berwarna.
Kamu lah bintangku.

Miranda tergugu. Dia menangis di tempatnya. Menekuk dua kakinya ke atas sofa dan menangis dengan keras. Dadanya terasa sakit, sesak. Tubuhnya bergetar dan akhirnya, ia menjerit. Menyerukan kesakitan dan rasa cinta yang telah begitu besar dimiliki Marcel.

Selama ini ia buta karena memang mereka bersaudara. Marcel adalah saudara kembarnya. Merasakan sakit dan kesepiannya. Miranda ingin berada di samping laki-laki itu. Satu-satunya.

Menyesalkan sikap papa nya yang memang Miranda sadari sangat berbeda. Tapi saat itu Miranda hanya berfikir, jika papanya bersikap buruk, maka sebaliknya. Ia akan menebusnya. Menebus sikap buruk papanya dan menjadikan dirinya orang yang paling berperan. Ia menggantikan posisi papanya. Hingga akhirnya membuat Marcel memiliki rasa terlarang itu. Dan kini dirinya pun telah jatuh ke dasar neraka bersama Marcel. Apa yang lebih buruk dari itu?

"Maafkan papa Cel. Maafkan dia." Sebut Miranda di sela tangisnya.

Dalam genangan air mata, Miranda berusaha membaca kembali lanjutan surat Marcel.

Miranda ku, my Miracle.
Aku ingin mengatakan sesuatu.
Hal yang mungkin tak akan pernah sanggup aku ungkapkan secara terus terang.
Dan ketika kamu mengetahuinya,
Mungkin.. Tidak, tapi pasti kamu akan membenciku.
Kamu akan merasa jijik terhadapku.
Tapi kumohon, jangan pernah membenciku karena ini.
Aku tak sanggup menghadapi kebencianmu padaku.

Aku mencintaimu Miranda.
Cinta. Mencintai layaknya seorang pria pada wanita.
Mencintai layaknya papa terhadap mama.
Aku membenci perasaan ini.
Tapi, aku juga tak sanggup menolaknya.
Aku kalah. Dan aku mengakui semuanya.

Forbidden Love (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang