02

7.4K 320 2
                                    

Author Pov

Suasana kantin seketika hening. Semua orang berfokus kepada meja pojok tempat yang di duduki Elia dan temannya. Mereka semua menanti apa yang akan dilakukan oleh Clara, Cindi dan Aurel.

" Ehh lo Bitch gausah deketin Arga." ujar Clara sambil menunjuk Elia.

Elia hanya memutar bola mata malas meladeni tingkah cabe - cabean satu ini. Dan melanjutkan acara makannya kembali.

Melihat reaksi yang ditunjukkan tidak sesuai yang diharapkan Clara membuat Clara semakin emosi.

Clara langsung mengambil minuman jus melon yang ada di meja dan langsung menumpahkan keatas kepala Elia.

Semua orang terkejut melihat perbuatan itu.

" Shitt... What are you doing hah " Bentak Elia. Jangan dikira dia diam saja seperti cewek - cewek manja dan hanya bisa menangis. Tidak! Elia tidak akan pernah mau menangis menunjukkan sisi rapuhnya itu.

" Apa! Lo nantang gue?! Ini belum seberapa. Gue udah ingetin lo buat ga deket - deket sama Arga. Lo masih ngeyel . Dasar Bitch! " sembur Clara.

Gita yang tidak terima temannya di bully langsung ikut turun tangan.
" Lo siapanya Arga emang?! Pacar? Bukan! Mana mau Arga sama cabe - cabe an kaya lo! Kalaupun Arga mau berarti mata dia udah katarak! " balas Gita sengit.

Clara yang tidak terima langsung melayangkan tamparan di pipi mulus Gita.

Plakkk...

" Lo gausah ikut campur urusan gue. " bentak Clara.

Elia yang tidak terima temannya di tampar langsung berdiri. Seketika suasana menjadi mencekam. Melihat aura dingin yang keluar dari Elia.
Dengan tatapan mata yang tajam, menembus iris mata Clara.

Membuat Clara gugup, tapi dengan cepat menetralkan rasa gugupnya agar tidak terlihat Elia.

" Urusan lo sama gue gausah bawa - bawa temen gue. " ujar Elia.

" Gausah sok lo! " Clara masih berteriak membuat suasana semakin mencekam.

" Bitch apa lo gapernah diajarin orang tua lo kalau ngegoda cowok orang itu kaya jalang! Apa jangan - jangan emang mama lo jalang?! Upss! " lanjut Clara sambil tersenyum sinis.

Ucapan itu membuat Elia semakin marah, dan dengan cepat tangan Elia sudah berada di rahang Clara. Menekan rahang itu hingga membuat Clara meringis pelan.

Semakin keras tekanan yang Elia berikan. Elia memajukan badannya,Kepala Elia berada tepat di telinga Clara.
" Gausah main - main sama gue. Atau lo bakal tau akibatnya! " bisikan itu membuat bulu kuduk Clara berdiri. Namun sebisa mungkin memasang ekspresi biasa saja.

Hingga sebuah suara menghentikan kegiatan mereka berdua.
Dengan langsung mendorong tubuh Clara, sehingga Clara terlepas dari cengkraman Elia.

" Lo apa- apaan sih! Pergi! " ujar Arga dengan bentakan dan auranya yang tajam.

" Ih tapi sayang, dia udah deket - deket sama kamu! Ujar Clara manja sambil bergelayut di lengan Arga.

Arga langsung menghempaskan tangan Clara
" Jijik!!" sembur Arga sinis.

Arga langsung menarik tangan Elia agar mengikuti langkahnya. Semua orang langsung memisah saat Arga lewat.

Mereka berdua berjalan hingga sampai di depan toilet wanita.

" Sorry El gue telat datengnya, gue habis dari kamar mandi." papar Arga sambil mengelus kepala Elia.

" It's okeyy, gue gak selemah itu." balasnya.

Friendzone (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang