Happy Reading
-------------------
Author Pov
Elia,Angel dan Arsya menoleh ke belakang secara bersamaan. Gita dan Rafa hanya bisa cengar - cengir berharap di kasihani.
" Ehh.. Ada Bu Bk, apa kabar bu? baik? Anaknya gimana bu? Sehat? Hehe.. " Kilah Arsya sambil menggaruk tengkuknya.
" Enak ya.? Yang lain udah pada masuk kelas ini malah nyantai di kantin!! " Ujar Bu Tuti guru Bk terkiller di SMA Tunas Bangsa.
" Hallah Bu.. Kayak gatau anak muda aja. Kita kan masih mau menikmati masa abu - abu. Lagian bentar lagi Ibu juga nggak bakalan ketemu kita lagi. Kita udah lulus. " Saut Rafa
Bu Tuti menghela nafas kasar melihat kelakuan kedua biang kerok ini. " Mana temen kamu satunya!? Bolos!? " Tanya Bu Tuti heran karena biasanya mereka bertiga.
" Ciee.. Ibu kangen ya sama Arga.. Jangan Bu! Berat! Ibu nggak akan kuat, biar Elia aja. " Kekeh Rafa bersama dengan Arsya.
" Eh kampret lo Raf! Ngapain bawa - bawa gue bego! " Bisik Elia kesal
" Lah kalian bertiga cemen banget, baru ketauan sekali bolos aja langsung kicep. Kita mah sudah biasa" balas Rafa sambil tertawa.
Bu Tuti sudah mulai mengeluarkan asapnya dengan berkacak pinggang.
" Kalian semua lari putar lapangan 10x khusus cewek 5x! Buruan!! " Bentak Bu Tuti yang langsung dituruti oleh ketiga cewek tersebut." Yaellah Bu.. Panas nanti kulit saya item,Ibu mau tanggung jawab.?? " Kesal Rafa
" Ibu nggak perduli.! Buruan sana! Apa mau ditambah lagi!? "
" Eh eh.. Nggak Bu si Rafa emang rada lemot, Ibu juga tau kan. Heheh " saut Arsya yang langsung menarik Rafa untuk pergi menjalankan hukuman.
" Ibu tuti jahatt!! Aku aduin Arga biar tau rasa!! " Rengek Rafa kepada Bu Tuti. Seketika membuatnya ingin muntah mendengar rengekan Rafa. Serta Arsya yang langsung melepaskan tangannya dari Rafa dan langsung pergi ke lapangan mengikuti ketiga cewek yang sudah berjalan ke arah lapangan.
" Raf, kayaknya emang bener deh. Kamu belum minum obat. " Lirih Bu Tuti sambil menggelengkan kepala lalu meninggalkan Rafa sendiri seperti orang bodoh.
" Woii Anjing!! Tungguin gue bangke!!" Teriak Rafa kepada Arsya yang sudah menjauh. Kemudian Rafa berlari menghampirinya.
Mereka berlima memutari lapangan sekolah sambil bercanda ria, tidak terasa bahwa hukuman mereka telah selesai. Mereka menikmati hukumannya. Ada kebahagiaan tersendiri menurut mereka, hidupnya akan membosankan apabila tidak pernah melanggar peraturan sedikitpun. Peraturan dibuat untuk dilanggar, itu prinsip Rafa selama ini.
Mereka berada di pinggir lapangan, menetralka deru nafasnya.
" Bolos aja udah, setengah jam lagi juga udah bel pulang. " Ujar Rafa yang memprovokasi teman - temannya." Bener tuh.. Kalian semua biar pernah bolos " Saut Arsya
" Sorry ya.. Gue sih sering bolos " balas Gita yang tidak terima.
" Sering bolos kok bangga. Bangga tuh kalau dapet nilai bagus. " Cibir Rafa dan dibalas dengan geplakan keras di belakang kepalanya oleh Gita.
" Sakitt Sayang..!! " Rengek Rafa membuat teman - temannya memutar bola mata malas.
" Bodo amat! " Ketus Gita
" El.. Arga galau, dari tadi telfon gue. Tanyain lo " Ujar Arsya sambil menatap ke arah Elia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (COMPLETED)
Teen FictionTernyata pernyataan bahwa tidak ada persahabatan antara pria dan wanita tanpa melibatkan perasaan benar adanya. Melihatmu tersenyum lebar dan akulah alasanmu tersenyum membuatku semakin sulit mengendalikan debaran jantungku. -Argantara Paradipta ...