06

3.8K 194 1
                                    

Author pov

Setibanya di depan rumah Elia, Arga kembali menggendong Elia.

Arga berjalan kearah sofa ruang tamu. Dan meletakkan Elia di sofa. Tak lama kemudian bibi jum datang.

" Astaga non kenapa? Kok bisa kaya gini sih " ujarnya khawatir.

" Gapapa bi cuma keseleo doang. " jawab Elia

" Bi boleh minta es batu sama handuk kecil? Buat ngompres kaki El biar ngga bengkak bi " ujar Arga.

" Iya den bibi ambilin dulu."

Setelah perginya bibi, Arga ikut duduk di sofa samping Elia.

" Jangan buat gue khawatir lagi El " ujarnya sambil mengusap lembut kepala Elia.

" Ini den es batu sama handuknya. " ujar Bibi jum

" Makasih ya bi " balas Arga

Arga pun mengarahkan kaki Elia ke pahanya. Arga membungkus es batunya ke dalam handuk, kemudian meletakkan handuk yang berisi es batu ke kaki Elia.

" Lo kok bisa kaya gini sih, jangan boong gue tau kapan lo boong kapan lo ngomong jujur. " ujar Arga

" Emang beneran gue kepeleset di toilet Ga.. "

" Lo kira gue bego apa ya? Kalo kepeleset harusnya kaki lo doang yang memar. Ini di pipi lo juga merah bekas tamparan. "

Elia hanya menunduk, tidak berani menatap Arga. " Gue gapapa Ga beneran. "

" Gue tau lo gapapa, tapi gue yang cemas. Bilang sama gue siapa yang buat lo kaya gini. "

" Emm.. Biasa lah fans lo. " jawabnya singkat sambil mengalihkan pandangan dari Arga.

" Lahya siapa El. Gue tanya nama orangnya bukan karena siapa. "

" Udah gausah dibahas Ga "

Arga pun mengalah dan tidak membahasnya. Namun, jangan kira dia diam saja.

Karena sekolah SMA Tunas Bangsa adalah milik Ayahnya. Jadi dia bisa dengan mudah mendapat jawabannya.

Namun saat ini Arga hanya akan fokus kepada Elia.

" Yaudah iya gausah dibahas. Lupaiin" ujarnya.

" Lo belum makan kan dari tadi pagi, bentar gue ambilin makan di dapur " lanjutnya sambil berjalan ke arah dapur. Tak lama kemudian Arga sudah berada di sampingnya membawa sepiring nasi goreng dan segelas jus melon kesukaan Elia.

Mereka pun makan dalam diam, dengan Arga yang menyuapi Elia. Dan Elia yang bermain ponsel membalas pesan teman - temannya yang saat ini sedang perjalanan menuju kerumahnya.

Saat makanan Elia sudah habis tak lama setelah itu suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya.

Tokk - tokk

Ketukan pintu terdengar, Bibi jum pun keluar dari dapur dan berjalan ke arah pintu untuk membukakan tamunya.

" Hellooo... Ell gue udah sampek " teriak Gita sambil berjalan menuju sofa tempat Elia.

" Berisik bego! " saut Rafa

" Bodo amat. Elia aja diem lo kok bawel banget. " balas Gita sengit.

" Udah deh gausah berantem. " Ujar Angel kalem.

" El gimana kaki lo, udah mendingan? " lanjutnya dengan perhatian Angel mengambil alih pekerjaan Arga, Angel sekarang yang mengompres kaki Elia.

Arsya yang melihat itu hanya tersenyum tipis dengan pandangan yang mengarah ke arah Angel.
" Cantikk " gumamnya lirih.

Friendzone (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang