Happy Reading ♥
---------------
Author Pov
Suara teriakan orang memenuhi indera pendengaran Elia. Elia terpental sejauh lima meter, badan Elia seraya remuk. Sebelum matanya terpejam Elia melihat orang berbondong - bondong datang menghampirinya. Tak lama setelah itu, mata Elia terpejam. Tidak kuat menahan sakit di tubuhnya.
*****
Mama Elia menangis di samping bangkar anaknya yang saat ini sedang di dorong ke arah ruang perawatan.
" Hikss.. El... " Tangis Mama Elia
Hingga tibalah di depan ruang perawatan.
" Maaf, ibu dilarang masuk. Silahkan menunggu di depan. " Ujar suster dengan pelan, kemudian menutup pintu perawatan.Mama Elia terduduk sambil menangis terisak. Melihat putrinya berlumuran darah. " Bertahan sayang, Mama mohon. " Lirihnya.
Hingga tak lama setelah itu, terdengar suara langkah kaki yang berjalan cepat ke arahnya. Membuat Mama Elia mendongak melihatnya. Di sana sudah ada suaminya beserta sahabatnya Resti dan suaminya.
Mama Elia langsung memeluk suaminya mencari kekuatan " Hiks.. Pa, Elia pa.. Di..a berdarah pa.. Darahnya banyak, Hiks.. Pa, mama khawatir. " rancau Mama Elia membuat Resti juga turut meneteskan air matanya.
" Sabar Ma.. Elia kuat. Dia kuat. " jawab Papa Elia meyakinkan istrinya dan juga meyakinkan dirinya sendiri.
Mama Elia masih menangis dengan isakannya. Suasan di depan ruang UGD semakin menegangkan. Papa Elia mulai meregangkan pelukannya saat melihat dokter keluar dari pintu UGD. Dia langsung menghampiri dokter tersebut.
" Gimana keadaan anak saya dok.. " Tanya papa Elia dengan cemasnya
Dokter yang melihat dihadapannya ada kedua orang penting langsung menundukkan badannya hormat. Kemudian menjelaskan kondisi pasiennya. " Anak anda harus segera di operasi. Ada pendarahan dan harus segera di tangani. "
" Lakukan apapun. Lakukan yang terbaik buat anak saya. " jawab Papa Elia dengan cepat.
" Baik Pak Herman, saya akan mengusahakan sebaik mungkin. Silahkan ke ruang administrasi untuk tanda tangan surat kesepakatan operasi ini. Saya akan bersiap melakukan operasi anak anda. " setelah mengatakan itu Dokter langsung pergi bersiap.
Papa Elia langsung beranjak menghampiri istrinya. " Tunggu sebentar aku ke ruang administrasi. " dan hanya dibalas anggukan oleh Mama Elia. Resti yang ada disampingnya juga ikut menenangkan.
" Aku telfon Arga dulu. " ujar Ayah Arga. Lalu menghubungi anaknya.
" Hallo yah.." jawab Arga di seberang sana dengan lesu.
" Ke Rs. H'Lee.. Elia kecelakaan. "
" A..pa!?? " kaget Arga
Tittt..
Ayah Arga sudah paham dengan anaknya yang langsung mematikan sambungan telfonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (COMPLETED)
Teen FictionTernyata pernyataan bahwa tidak ada persahabatan antara pria dan wanita tanpa melibatkan perasaan benar adanya. Melihatmu tersenyum lebar dan akulah alasanmu tersenyum membuatku semakin sulit mengendalikan debaran jantungku. -Argantara Paradipta ...