11

2.8K 174 8
                                    

Melihat tatapan Elia yang tidak teralihkan darinya membuat Arga akhirnya mengalah.
" Iya gara - gara gue. Puas lo"

" Lo apain si Clara? " tanya Elia heran

" Gak gue apa - apain El, cuma bangkrut in perusahaannya sama dia di keluarin dari sekolah. Udah "

Elia melongo mendengarnya " Kaya gitu lo bilang CUMA ? gaada akhlak lo emang dasar. Kasian bego, dia udah kelas 12. Sama kaya kita! Habis ini ujian. Pasti gaada yang mau nerima dia jadi muridnya. "

" Bodo amat. Salah dia sendiri kan. " Jawab Arga dengan santai sambil menikmati makanannya.

" Gue tuh gapapa Ga, buktinya kaki gue udah normal habis lo kompres. Balikin Clara sama temen - temennya ke sini. Dia udah jera Ga, kasian. " pinta Elia dengan pupy eyesnya.

Melihat itu Arga menghela nafas kasar, selalu kalah dengan Elia apalagi saat Elia mengeluarkan jurus andalan pupy eyesnya. Merogoh sakunya Arga pun menelfon Jack.
" Jack, Kembalikan Clara beserta temannya ke sokalah. Namun pastikan dia tidak akan mendekat di sekitarku. Paham!? "

" Paham tuan. " ujar jack dari seberang sana.

Setelah mendengar jawaban Jack, Arga menutup panggilan telfonnya.
" Puasss???" tanya Arga sambil menatap Elia.

" Hehehe puas, nah gitu dong. " ujar Elia sambil cengengesan.

" Weekend besok siap - siap jam 9 pagi gue jemput. "

" Mau kemana? "

" Lah katanya minta jalan, yaudah weekend kita jalan. "

" Oh iya, oke siapp. "

Kringg - kringg!!

Bel istirahat berbunyi. Kantin yang awalnya sepi, sekarang mulai terisi penuh. Elia melihat teman - temannya. Elia pun melambaikan tangannya agar temannya tau dan menghampirinya.

Saat teman - temannya sudah memesan makanan dan duduk bersama dengan Arga dan Elia.
" Enak banget ya kalian berdua. Malah nangkring di sini nggak balik ke kelas. " Ujar Rafa

" Ngapain balik, gue udah pinter. " jawab Arga

" Eh si anjir songong banget. " Saut Arsya

" Setidaknya gue punya hal yang di banggain daripada kalian berdua. "

" Nah bener tuh yang dibilang Arga. Apalagi lo Raf. Udah bego, idup lagi. Gaberguna banget idup lo.  " jawab Gita sinis sambil memeletkan lidahnya.

" Cewek kalo ngomong pedes banget kaya bon cabe. " balas Rafa.

" Maklumin Raf, dia lagi PMS. " saut Angel.

" Pantesan kaya singa. " jawab Rafa.

Membuat semuanya yang ada di meja itu tertawa. Namun, tawaan itu seketika lenyap saat ada yang menghampirinya.
" Gue boleh gabung di sini gak? " tanya Cowok itu yang ternyata Tristan.

Seketika mereka semua melihat kearah Arga tak terkecuali dengan Elia. Dia juga turut meminta persetujuan dari Arga.

Melihat tatapan teman - temannya Arga pun merespon.
" Duduk aja. "

Mendengar jawaban Arga, Tritan pun duduk di samping Elia. Jadi posisinya Elia diapit oleh Arga dan Tristan.

Suasana berubah menjadi canggung. Hingga suara Tristan memecah keheningan. " El, weekend jalan yuk? "
" Em.. Maaf Tris, gue udah ada janji. Lain kali aja. " jawab Elia.

" Gaada lain kali. " Saut Arga. Mendengar itu membuat perhatian ganti tertuju kearah Arga.

" Em, maksud gue gaada lain kali soalnya kita habis gini pasti di sibuk in sama ujian sana sini. " lanjutnya dengan gugup.

Friendzone (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang