20

3.1K 147 2
                                    

Arga mengejar Elia, yang sudah masuk ke dalam mobilnya.
" Cepet banget kalo jalan. "

" Buruan, banyak omong. " jawab Elia sambil memalingkan mukanya ke arah kaca jendela.

Arga yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya sabar sekaligus gemas dengan tingkah Elia.

Arga pun akhirnya menjalankan mobilnya. Selama di perjalanan Elia masih tetap diam. Hingga Arga memecah keheningan.
" El... Mau es cream? " Ujar Arga dengan senyum menggoda. Karena Arga tau Elia tidak akan bisa menolak kesukaannya. Arga sudah hafal dengan tabiat Elia.

Elia yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Arga dengan mata berbinar melupakan semua kekesalannya tadi. " Mauuuuu"

Arga langsung saja mencubit pipi Elia, dia sudah tidak tahan dengan kegemasan Elia. Kemudian dia langsung menancapkan gasnya ke arah cafe. 

****

Mobil sport Arga sudah berada di depan cafe. Arga keluar dari mobil dengan auranya dia berjalan ke arah pintu samping kemudi membukakan pintu untuk Elia. Kaum hawa yang melihat dari dalam cafe seketika menjerit melihat keromantisan Arga.

Arga menggandeng Elia ke dalam cafe. Sesudah memilih tempat duduk, Mereka dihampiri oleh pelayan.

" Silahkan mau pesan apa? " Ujar Pelayan perempuan yang bertanya kepada Arga. Dengan pandangan yang fokus ke Arga tidak menghiraukan keberadaan Elia.

Elia kesal melihat pelayan itu yang sok cari perhatian Arga.

" Kamu pesan apa El? " tanya Arga

" Samain aja kaya kamu. Tapi tambah Es cream vanilla. "

" Yaudah mbak. Nasi goreng 2, jus melon 1, Ice chocolate 1, sama es cream vanilla 1 " Ujar Arga kepada pelayan itu.

" Baik, mohon ditunggu" Jawab pelayan setelah mencatat pesanan Arga. Dengan berjalan berlenggak - lenggok pelayan itu mencoba menarik perhatian Arga.

Namun Arga tidak menghiraukannya dan malah menatap wajah Elia yang sedang memberengut kesal, lagi.

" Kenapa sih El. Mukanya jangan cemberut terus. "

" Kesel gue, tuh pelayan genit banget. " jawab Elia sambil melipat tangannya di dada.

" Aku El. " ujar Arga yang tidak terima dengan bahasa Elia.

" Lagian aku juga nggak ngerespon. Aku pasti mikir beribu kali buat suka sama dia. Buat apa juga aku cari yang lain kalau di depanku udah sepaket full tanpa goresan? " lanjut Arga dengan jahil yang sukses membuat Elia bersemu merah.

Tak lama kemudian pesanan mereka sudah tiba dengan pelayan yang tetap. " Selamat menikmati. " ujarnya dengan sesekali menatap Arga. Dan dijawab Arga dengan gumaman singkatnya.

" Ya. Mbak buruan balik sana, ngapain masih di sini! " Usir Elia melihat pelayan itu tidak beranjak.

" Ye, suka - suka gue dong. Lo siapanya! Muka oplas aja bangga! " sembur pelayan itu.

" Maksud lo apaa! Yang sopan kalau ngomong! Gue pembeli di sini. "

" Bener kan! Muka lo udah keliatan, jangan - jangan lo juga simpenan om om. " pelayan itu mengejek Elia dengan rendahnya.

Semua yang ada di dalam cafe melihatnya dalam diam. Menunggu kelanjutannya.

Elia merasa tidak terima dengan perkataan pelayan itu. Tau apa dia tentang kehidupannya!! Saat Elia hendak mengeluarkan protes. Sudah di dului oleh orang di depannya.

" Apa yang kau bilang. Bisa tolong ulangi? " Ucap Arga dengan nada dingin dan tegas. Rahang yang mengetat dan tangan yang mengepal menahan emosi melihat Elia di hina. Dan itu di depannya!!

Friendzone (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang