14

2.8K 165 3
                                    

Suara musik yang berdentum keras sampai memekikkan telinga, aroma aroma rokok serta alkohol yang menguar ke udara. Membuat siapa saja yang belum pernah masuk ke tempat itu pasti sudah ingin meninggalkan tempat itu.

Namun berbeda dengan Arga dan teman - temannya. Mereka asik menikmati hiburan itu.

" Ga, woi udah napa minumnya. Lo udah teler bego! " Ujar Arsya

" Pulang aja udah. Nih anak kalau di biarin di sini bisa - bisa ngabisin semua minuman yang ada di meja. " Balas Rafa

" Hmmm. Gue rindu. " Rancau Arga yang mulai berbicara melantur.

" Rindu gue? Ogah! Gue masih normal. " jawab Rafa

" Lo kok ikut - ikutan bego sih Raf! " ujar Arsya sambil menggeplak kepala Rafa.

" Anjir. Sakit bego."

" Makanya buruan ajak Arga pulang. "

" Yaudah bantuin bego. Yakali gue sendiri. Berat! "

" Dasar lemah. " Ujar Arsya sambil tertawa.

" Bodo amat! Buruan bantuin babi! " ujar Rafa sambil menuntun Arga.

" Santai bang. Ujar Arsya cekikikan.

" Guys, udah di bayar tagihannya. Jadi santai aja. " lanjutnya.

Akhirnya Rafa dan Arsya membawa Arga pulang. Lebih tepatnya pulang ke Apartemen milik Arga.

Mereka saat ini sudah berada di apartemen Arga. Arga sudah di taruh ke dalam kamar, menyisakan Rafa dan Arsya yang sedang berbaring di lantai bulu depan tv.

Drrtt - Drrtt...

Suara getaran ponsel Arga membuat Rafa mengalihkan fokusnya.
Melihat Id di layar hp Arga dan seketika mengangkat panggilan itu.

" Iya halo tante. Ini Rafa, Arganya lagi di Apartemen te.. Tidur. " Ujar Rafa setelah di berondong pertanyaan oleh bunda Arga.

" Kok tumben di apartemen, Arga juga ga bilang sebelumnya. " Jawab Bunda Arga

" iya te, dadakan. " Ujar Rafa berbohong.

Setelah melakukan panggilan Rafa langsung menghela nafas.
" Bangke, gara - gara Arga gue dapet dosa. Boong sama orang tua, doain gue gak dikutuk jadi batu. " Ujar Rafa kesal.

Mendengar itu Arsya langsung tertawa. " Enak lah jadi Batu, tahan lama. " jawabnya.

" Sialan lo! "

Melihat jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Mereka pun memutuskan untuk tidur ke dalam kamar Arga. Jadi satu ranjang di tempati bertiga.

Arga bangun terlebih dahulu, melihat sekilas jam menunjukkan pukul 07.30 seketika matanya terbuka lebar.

" woii anjing bangun woii! " Ujar Arga sambil mendorong satu persatu temannya. Sampai jatuh ke bawah.

" Kampret gak elit banget kalau bangunin. " ujar Rafa

" Sakit njirr pantat gue. " saut Arsya

Tanpa menghiraukan keluhan mereka Arga berucap " Bego lo liat jam berapa tuhh!! "

" Wanjir kita telat. " Ujar Rafa santai sambil kembali ke tempat tidur.

Melihat itu membuat Arga dan Arsya geregetan. Dengan cepat, mereka menarik kaki Rafa sampai kamar mandi lalu mengguyurnya.

Suara tawa Arga dan Arsya menggema di seluruh apartemen.

" Buruan mandi lo, terus ke sekolah jam istirahat. " Ujar Arga.

Friendzone (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang