28

2.5K 117 0
                                    

Arga dan Elia seketika melepaskan pelukan mereka dan berdiri. Di depan pintu, sudah ada teman - temannya. Mereka pasti sudah melihatnya. Itu membuat Elia semakin malu.

" Udah kali pelukannya. Di sini gerah liatnya. " Ujar Rafa dengan bersendekap dada.

" Kalo iri bilang. " Balas Arga dengan singkat. Kemudian menatap Elia kembali.

" El, mandi dulu. Siap - siap nanti turun langsung ke halaman belakang." Ujar Arga kepada Elia. Yang hanya dibalas anggukan oleh Elia. Kemudian beranjak pergi diikuti dengan Gita dan Angel.

" Mending kalian semua nyiapin bahan - bahannya di halaman belakang. Jangan resek gangguin orang. " Lanjut Arga kepada teman - temannya.

" Bodo amattt!!! " Ucap mereka secara bersamaan.

" Haiss.." Jawab Arga dengan kesal.

****

Malam harinya mereka sudah menyiapkan semuanya. Mereka menikmati barbeque bersama, Bercanda ria. Hingga malam semakin larut, mereka memutuskan membuat api unggun dan duduk memutarinya.

" Jadi berhubung masih di sini, kalau ada sesuatu yang ingin di ceritakan. Ceritain aja langsung biar lega. Gaada bebann.. " Ujar Angel kepada yang lainnya.

" Boleh juga tuh. " Balas Arsya.

" Gue duluann!! " Ujar Arga dengan tiba - tiba.

" Buat El... Aku gatau apa yang akan terjadi di waktu mendatang. Tapi yang perlu kamu ingat, aku akan menghadapi semuanya. Di luaran masih banyak musuhku yang ingin aku hancur. Sebisa mungkin aku akan selalu melindungimu. Kamu segalanya buatku El. " ujar Arga sambil menatap lekat ke arah Elia.

" Iya. Kita akan berjuang bersama - sama Ga.. " Jawab Elia sambil membalas tatapan Arga. Mereka saling berpandangan seakan tidak ada hari esok.

" Wohoooo... Dalem banget ucapannya. " Ujar Rafa yang merusak suasana mereka.
Seketika mereka mendengus kesal.

" Gue juga punya hal yang mau gue ceritain. Gue rasa beban gue bakal berkurang kalau gue cerita sama kalian semua. Gue udah percaya sama kalian. Jadi tolong jangan kecewain gue. " Ujar Gita kepada mereka semuanya. Seketika Rafa terdiam, memasang telinga dengan baik. Rafa akan mendengarnya hingga tidak ada yang terlewatkan.

" Gue anak broken home. Ayah gue pergi ninggalin Mama gue demi wanita lain. Mama dari awal udah tau kalau Ayah gue sering main di belakang Mama, tapi Mama diem aja. Mama mikirin gue kedepannya. Namun, kesabaran Mama habis saat Ayah gue ke rumah nyerahin surat cerai sambil menggandeng wanita lain di sampingnya. Mama gue teriak histeris kaya orang gila. Di situ gue panik banget sama keadaan Mama, posisi gue baru pulang main sama El dan Angel. Mereka berdua juga jadi saksinya kejadian itu. Gue ngusir Ayah gue pergi. Sedangkan Mama gue kena depresi ringan. Selama setahun masa pemulihan, Mama gue baru bisa bangkit. Mulai kerja sana sini, jahit baju di rumah - rumah warga, lama kelamaan Mama gue jadi desain baju sendiri. Hingga saat ini Mama gue udah punya butik sendiri. Gue selalu mikir, apa cowok selalu memiliki lebih dari satu pasangan? Apa mereka nggak cukup kalau cuma satu?? Gue pengen mereka ngerasain gimana rasanya dipermainkan. Oleh karena itu gue selalu mainin cowok. Gue tau gue salah! tapi cuma itu yang bisa gue lakuin agar beban gue keangkat, meskipun sedikit. " Ujar Gita dengan linangan air mata yang mulai deras. Elia dan Angel refleks memeluk Gita.

" Udah Git... Jangan diinget lagi gue mohon sama lo. " Ujar Elia dengan pelan.

" Git... Lo kuat, Gue tau lo kuat. Lo udah bisa ngadepin ini sejak dulu. Jadi tambah pertahanan lo mulai sekarang. " Ujar Angel

" Git... " Ujar Rafa tiba - tiba.

" Gue baru tau alasannya lo nolak gue,gue bakal buktiin kalo gue nggak seperti yang lo bayangin. Tunggu pembuktian gue Git. Lo hanya perlu diem terima semuanya. " Lanjut Rafa sambil menatap Gita.

Friendzone (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang