Author Pov
Perkataan Arga membuat suasana menjadi canggung.
" Udah gausah dipikirin. Gue pulang duluan, Bunda udah telfon dari tadi. Nanti malem gue kesini lagi." Ujar Arga" I..ya.."
" Ayo gue gendong ke kamar lo, kaki lo masih sakit kan "
" Ngga usah Ga, udah enak an juga. Udah sono pulang lo. "
" Yee... Kalo ngomong gausah pake urat juga babi! "
" Gue duluan. Ati - ati di rumah. " Lanjut Arga sambil mengusap lembut kepala Elia.
Dan di balas Elia dengan gumaman. Setelah kepergian Arga, Elia masih memikirkan perkataan yang diucapkan Arga.
" Apa iya Arga suka gue? Ah tapi gamungkin. Seleranya dia kan tinggi" ucap batinnya
Lamunan Elia terhenti ketika mendengar suara mobil berhenti. Elia sudah bisa menebak siapa yang datang.
Elia akhirnya lebih memilih naik ke kamarnya daripada dia duduk di sofa yang nantinya akan membuat suasana hatinya memburuk.
" Mau kemana kamu!? " Mamanya bertanya seraya mengikuti segala pergerakan Elia.
" Kamar"
Setelah mengatakan itu Elia kembali melanjutkan langkahnya tanpa menoleh kebelakang.Di dalam kamar Elia dia merasakan kerinduan yang mendalam. Dia merindukan kakaknya.
Elia dengan langkah pelan berjalan ke arah rak buku dan mengambil album foto lama. Elia pun mulai membuka lembar demi lembar.
Seketika pula kejadian - kejadian masa lalu terpampang di fikirannya.
####
Flashback
Elia yang berumur 8 tahun sedang bermain di taman dekat rumahnya. Bersama dengan kakaknya yang berumur 10 tahun.
Kakaknya bernama Ersa Sarifa Putri nama yang hampir sama dengannya Elia Sariza Putri.
Keduanya tidak pernah terpisahkan, kemana - mana selalu bersama.
Saat itu Elia mencoba menangkap kupu - kupu, Elia kecil mengikuti arah kupu - kupu itu terbang.
" Kak Er aku mau kejar kupu-kupu cantik itu kak. "
" Jangan El nanti kamu kenapa - kenapa . Disini aja sama kakak baca buku. "
" Ih kak tapi aku maunya nangkep kupu - kupu! "
Dengan merengek terus - menerus akhirnya kakaknya menuruti kemauan adek manjanya itu.
Mereka mulai mengejar kupu - kupu yang dimaksud adiknya. Ersa berhenti sebentar mengikat tali sepatunya.
Hingga tanpa sadar adiknya telah berlari lebih cepat darinya, Ersa mencoba mengejar adiknya yang berlari.
" El.... Tunggu kakak! Jangan lari! Nanti kamu jatuh! " panik Ersa
" iya kak ini udah mau ketangkep kupu - kupunya..."
Tanpa menghiraukan teriakan kakaknya, Elia kecil terus mengejar kupu - kupu. Ersa yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya yang keras kepala.
Hingga matanya menangkap sesuatu.
" El.... Awasss!!! Jangan di jalan raya!!!Elll...!!" Ersa berlari secepat mungkin saat melihat adiknya sudah berada di jalan raya dengan mobil truck yang mengarah kearah adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (COMPLETED)
Teen FictionTernyata pernyataan bahwa tidak ada persahabatan antara pria dan wanita tanpa melibatkan perasaan benar adanya. Melihatmu tersenyum lebar dan akulah alasanmu tersenyum membuatku semakin sulit mengendalikan debaran jantungku. -Argantara Paradipta ...