Happy Reading
--------------
Author Pov
Setelah acara lamaran kemarin malam, Elia pagi ini sudah siap hendak ke kantor Arga. Elia ingin memberinya surprise sekaligus membicarakan kerja sama mereka. Elia sudah siap dengan pakaian casualnya. Hari ini dia sudah izin kepada Papanya. Dan dengan berbaik hati, Papanya mau menggantikannya di kantor.
" Morning All.. " ujar Elia sambil menghampiri orang tuanya di meja makan.
" Morning too dear.. " Balas Papanya
" Morning too sayang.. " Balas Mamanya.
" Keliatannya seneng banget. Pasti gara - gara kemarin malem. " tebak Mamanya
Elia bersemu merah mendengarnya.
" Apaan sih Ma.. Udah dong. "" Iya tuh, sampek Papanya di suruh kerja lagi. Dianya ke kantor calonnya." balas Papanya yang juga turut menggoda Elia.
" Ahhh terusin aja terus... " kesal Elia
" Hahaha " tawa mereka berderai melihat raut kekesalan anaknya.
" Auh ahh gelap.. Aku pergi dulu. Ma, pa.. " pamit Elia
" Tunggu El.. Kamu gak salah ke kantor Arga make rok pendek, terus kaosan? Gak mau make dress gitu? " tanya Mama Elia memastikan.
" Nggak ah Ma, ngapain make dress kayak mau kemana aja. El nyaman ginian, nanti kaosnya aku rangkap jaket. " balas Elia.
" Kamu yakin? Arga gamarah liat kamu make rok pendek? "
" Marah kalo tau. Ini kan dia gatau Ma.. " balas Elia sambil menaik turunkan alisnya.
" Arga marah terus kamu ngerengek ke Resti awas aja ya kamu.. "
" Arga gaakan bisa marah sama aku Ma.. " kekeh Elia.
" Lagian ini gak terlalu pendek kok. " lanjut Elia sambil melihat roknya.
" Gak terlalu pendek gimana! Itu diatas lutut Elia!! Dasar kamu tuh. Ini Indonesia kamu kira kita di New York apa.. "
" Ahh.. Bodo amat Ma, sekali kali.."
" Dasar kamu gaada sopan - sopannya sama orang tua. " rajuk Mama Elia membuat suaminya tertawa. Lalu mengecup bibir istrinya singkat.
" Wowww.. Elia gak liat kok beneran. " ejek Elia
" Maa.. Tuh pipi merah banget Ma.. Kenapa Ma.. " Lanjut Elia sambil mengejek Mamanya.
" El..!! Pergi sanaa..! " Balas Mamanya salah tingkah. Membuat Elia tertawa lalu mengecup pipi kanan dan kiri Mamanya begitu juga dengan Papanya
" Aku berangkat dulu. Kalian berdua bisa lanjut kegiatan tadi. " balas Elia dan langsung berlari meninggalkan Mamanya yang sudah dipastikan mengumpatinya.
****
Elia berhenti tepat di depan pintu kantor Arga. Mobilnya menjadi pusat perhatian karena warna ungu yang mencolok. Elia keluar, dengan menggunakan kaca mata hitamnya dia berjalan santai, lalu menyerahkan kuncinya kepada satpam berniat meminta tolong untuk memarkirkannya. Setelahnya Elia masuk ke dalam kantor Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (COMPLETED)
Teen FictionTernyata pernyataan bahwa tidak ada persahabatan antara pria dan wanita tanpa melibatkan perasaan benar adanya. Melihatmu tersenyum lebar dan akulah alasanmu tersenyum membuatku semakin sulit mengendalikan debaran jantungku. -Argantara Paradipta ...