Author Pov
Setelah berurusan dengan Kelvin dan Dinar, malam ini Elia sudah siap dengan dress hitamnya, dengan hiasan yang melingkar sekitar perut semakin menambah kesan elegan.
" Ayo Ga.. Berangkat keburu telat. " Ujar Elia setelah tiba di ruang tamu.
Arga mendongak sejenak dari ponselnya dan tak hentinya memandangi Elia dengan intens.
" Kenapa kamu semakin cantik El.." Balas Arga tersenyum jahilElia memutar bola mata malas " Tidak adakah kata lain selain cantik? Aku bosan mendengarnya.. "
" Tidak.. Kecantikanmu tidak bisa dideskripsikan lewat kata. "
" Ternyata gombalanmu masih sama sejak dulu "
" Sudah ayo pergi, nanti terlambat " Lanjut Elia sambil menyeret lengan Arga.
****
Elia dan Arga saat ini sudah sampai di Ballroom Hotel, nuansa gold and white memenuhi Ballroom. Elia berjalan bersama Arga untuk menghampiri seseorang di depan sana.
" Selamat atas pernikahanmu Angel.." Ujar Elia sambil memeluk Angel
" Terima kasih, kemana kamu saat aku akad tadi Elia.! Kamu tidak datang! Aku kesal." cerocos Angel dengan mengerucutkan bibirnya membuat gemas semua orang.
Elia tersenyum lalu menunduk sekilas
" Maafkan aku, aku tadi menyelesaikan masalahku sebentar "" Masalah Apa? " Tanya Gita dengan tiba - tiba yang sudah berada di samping Elia.
" Kelvin sama Dinar. " Singkat Elia
" Jadi Arga sudah memberitahumu? " tanya Angel memastikan
Elia mengerutkan keningnya " Jadi kalian berdua sudah tau? Kenapa tidak bilang kepadaku!! " Kesal Elia
" Kita semua sudah tau dari dulu, kita juga sudah membujuk untuk melepaskan mereka. Tapi Arga bersikeras biar kamu aja yang ngelepasin. Dia bilang supaya tidak ada kesalahfahaman lagi. " terang Gita.
Mereka bertiga menatap para pria yang menjauh menemui kolega bisnisnya.
" Lihatlah El.. Arga mengumbar senyum di mana - mana. Dan mungkin banyak orang yang kagum karena baru pertama kali sejak lima tahun lalu dia tersenyum. Kehadiranmu yang membuat dia tersenyum El.. Jadi jangan tinggalkan dia lagi. Dia mungkin bisa hidup tanpamu, tapi dia juga tidak akan bisa merasakan kebahagiaan sedikitpun. Setiap malam kita selalu melihat Arga meneteskan air matanya saat kita menjenguk Arga di kantornya. Dia rapuh, tapi tidak ingin terlihat oleh kita. Dia menahannya sejak dulu. " jelas Gita membuat Elia memandang Arga dengan mata berkaca - kaca.
" Iya, aku tidak akan meninggalkannya lagi. " Balas Elia
" Lalu secepatnya kau harus menyusulku " ujar Angel
" Kita sudah di tahap akan menikah sedangkan dirimu masih sebatas kekasih. " Ejek Gita
" Lo!! Kok ngeselin.. " Balas Elia lalu mengerucutkan bibirnya.
" Jijik El..! Kau kira itu menggemaskan?? " Kesal Angel
" Tentu! Buktinya banyak yang melihatku. " Balas Elia tidak mau kalah sambil menunjuk semua orang yang sedang memperhatikannya.
" Lalu orang itu akan tamat sebentar lagi. Lihatlah.. " Ujar Gita sambil menunjukkan tingkah Arga yang sedang menatap tajam orang yang memandangi Elia.
" Dasar possesive " lanjutnya sambil menggelengkan kepala.
" Sudah jangan bahas Arga, yang menikah saat ini Angel. " Ujar Elia
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (COMPLETED)
Teen FictionTernyata pernyataan bahwa tidak ada persahabatan antara pria dan wanita tanpa melibatkan perasaan benar adanya. Melihatmu tersenyum lebar dan akulah alasanmu tersenyum membuatku semakin sulit mengendalikan debaran jantungku. -Argantara Paradipta ...