15

3.1K 174 2
                                    

Satu minggu kemudian

Arga dan teman - temannya berada di rooftop sekolah. Mereka mengisi jam istirahatnya di sini dibandingkan pergi ke kantin. Entah kenapa, hanya Arga yang tau sebabnya.

" Ar, gimana sih lo katanya mau nembak Angel, tapi udah seminggu lewat lo belum nembak juga. Takut di tolak lo? " Ujar Rafa.

" Gue cuma nunggu waktu yang tepat bego. Nanti pulang sekolah, bantuin gue. Suruh Angel ke lapangan depan. " Balas Arsya

" Oh lo nembaknya di tengah lapangan? Sweet banget sih Arsya. " dengan gaya alaynya Rafa merangkul Arsya membuat Arsya langsung melepaskan rangkulan Rafa.

" Jijik banget sih lo. "

" Habis Angel sampe ke lapangan, trus lo gimana Ar? " Saut Arga tiba - tiba

" Kalau itu udah gue rencanain Ga, liat aja. Lo kapan sama El, kayaknya dia nggak sama Tristan deh. Buktinya kemana - mana dia masih bareng sama Gita dan Angel. " Jawab Arsya sambil menatap Arga yang diam.

" Udah deh, ngapain malah jadi bahas gue sih "

" Yaudah mending lo turun Raf, udah bel pulang. Buruan ajak Angel ke lapangan. " lanjut Arga.

Mendengar itu Rafa langsung turun ke bawah, sekilas Arga melihat Arsya yang sedang mengendalikan nafasnya. Mungkin dia gugup.

####

Rafa berlarian di koridor, sesampainya di depan kelas Rafa langsung menghampiri Angel. Dan menarik tangannya langsung.
" Ikut gue bentar. "

Gita yang melihat genggaman tangan Rafa di tangan Angel membuatnya seketika membuang muka ke arah lain. Sedangkan Elia hanya menatap aneh.

" Mau bawa gue kemana. " Jawab Angel

" Udah pokoknya ikut gue" Ujar Rafa sambil mengajak Angel keluar dan berjalan menuju lapangan depan. Gita dan Elia hanya bisa mengikuti dari belakang.

Sesampainya di lapangan depan, sudah banyak orang yang melihat, Rafa perlu berdesak - desakan untuk sampai di tengah lapangan. Saat sudah sampai di tengah lapangan, Rafa kemudian mendorong pelan Angel ke arah Arsya.

Akibat dorongan Rafa, membuat keseimbangan Angel tidak terkendali, Angel hampir saja jatuh jika tidak di pegangi oleh Arsya terlebih dahulu.

Arsya memelototi Rafa karena mendorong Angel, yang dibalas Rafa dengan cengiran bodohnya.

Saat Arsya sudah bertatapan dengan Angel, dia pun memegang tangan Angel. " Ngel, lo pasti bingung kenapa gue nyuruh lo kesini. Di depan anak sekolahan yang jadi saksinya, gue mau ngungkapin sesuatu yang mengganjal di hati gue. "

Menghela nafas sejenak,Arsya kemudian melanjutkan perkataannya " Gue suka sama lo, entah dari kapan rasa itu hadir. Ngelihat lo senyum, gue juga bakal ikutan senyum. Ngelihat lo nangis, gue jadi pengen nonjok orang yang udah buat lo nangis. So... "

Dengan serentak, anak - anak yang dimintai bantuan membuka kertas di tangannya masing - masing yang jika di urutkan akan membentuk tulisan
' Will you be my girlfriend '

Angel terdiam, dia syok sekaligus terharu melihatnya.

Arsya mengambil bunga yang disodorkan oleh Arga. Dan Arsya pun berlutut di depan Angel sambil menyodorkan bunganya ke arah Angel " Gue bukan cowok romantis kayak yang lo pengenin, tapi gue bakal usahain yang terbaik buat lo. So? Will you be my girlfriend? " Ujar Arsya sekali lagi.

Dengan tangan gemetar, Angel mengambil bunga dari Arsya serta menganggukkan kepalanya
" Yes, I will "

Mendengar itu Arsya langsung memeluk Angel dengan erat sambil membisikkan sesuatu di telinga Angel " Makasih, sayang "
Bisikan itu membuat Angel bersemu merah dan membalas pelukan Arsya dengan erat juga.

Friendzone (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang