43

2.7K 128 6
                                    

Happy Reading

-----------------




Author Pov

Saat ini mereka bertiga sudah berada di Club Paradise. Tempat Arga dijebak, mereka sudah mengecek CCTV, Namun mereka tidak mendapatkan hasilnya. CCTV saat kejadian sudah hilang entah siapa yang sudah mengambilnya. Orang itu pasti sudah merencanakannya dengan rapi.

Arga menyugar rambutnya merasa frustasi. Tidak menemukan jalan keluar sedikitpun. Rafa dan Arsya hanya bisa melihatnya tanpa bisa membantu.

Arga lebih memilih meminum Vodka untuk menghilangkan pikirannya sejenak. Dia minum Vodka seperti tidak ada hari esok, membuat kedua temannya khawatir.

" Ga! Lo udah mabuk! Mau sampek kapan di sini. Pulang buruan, besok kita cari tau lagi. " Ujar Rafa.

" Elia, maaf! Kamu kemana. Maaf, maaf, maaf El.. " Rancau Arga namun dengan air mata yang menetes menunjukkan seberapa sakitnya dia.

Rafa dan Arsya memilih mengalihkan pandangannya karena merasa tidak tega dengan Arga.

" Bawa pulang aja. Gue gak tega " Lirih Arsya dan diangguki oleh Rafa.

Akhirnya mereka memilih untuk menyudahi penyelidikan mereka hari ini. Mereka pulang dengan tangan kosong.

Selama satu minggu Arga menjadi semakin kurus, sakit - sakitan. Bahkan sudah beberapa kali masuk rumah sakit karena kelelahan dan kurang asupan makanan. Arga terlalu fokus untuk mencari bukti untuk Elia, tanpa memikirkan kondisinya.

Flashback End

" Woii anjirr! Malah bengong! Gue ngomong dari tadi berarti lo gak dengerin gue!! " Kesal Rafa kepada Arsya.

Arsya yang mendengar bentakan Rafa tersentak sejenak. " Oh, lo ngomong? Sorry gue gak nyimak. " balas Arsya

" Mikirin apa lo "

" Gue inget Arga yang dulu kehilangan Elia. " jawab Arsya sambil menghela nafas.

Rafa yang mendengar jawaban Arsya juga turut menghela nafas dengan kasar.
" Gue tau. Tapi untungnya kita udah dapet buktinya. Tinggal ngasih tau ke Elia. " Lirih Rafa.

" Ya. Tapi Elianya gaada."

" Udahlah, kita jangan ikut campur masalahnya Arga. Biar dia yang menangani. "

" Tapi gue masih penasaran, Mereka berdua masih di tempat itu? " Tanya Arsya dengan heran

" Mereka siapa? " Balas Rafa sambil mengerutkan keningnya heran.

" Pelakunya. " Balas Arsya dengan singkat.

" Ohh!! Masih. Arga gaakan lepasin mereka dengan mudah. Gue kasian liatnya, tapi kesel juga. " Geram Rafa.

" Huhhf. Gue balik. " Ujar Arsya lalu beranjak keluar dari ruang rapat Arga diikuti oleh Rafa.

****

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 tapi Arga tidak mempunyai keinginan untuk beranjak pulang. Arga perlahan bangkit dan berjalan ke arah kaca jendela kantornya. Di sana dia melihat pemandangan kota Jakarta dari atas. Indah, tapi sayang tidak ada Elia di dalamnya. Pandangan Arga kosong, tidak ada sinar keceriaan sama sekali.

Kamu dimana El...

Arga berbalik dan kembali duduk di kursinya. Menatap layar komputer yang menampilkan wajah Elia, Arga memandanginya dengan lekat. Hingga tanpa sadar air matanya juga ikut menetes, semakin lama semakin deras. Arga tidak kuat menahannya. Sesak, Dia lemah.

Friendzone (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang