SM - 15

11.1K 611 16
                                    

"Ra?" Panggil Reza pada Tiara yang sedang duduk di sofa kamarnya dan asyik melihat ponselnya hingga ia tidak menyadari kepulangan Reza setelah sholat ashar berjamaah di masjid.

"Eehh iya mas?" Jawab Tiara terkejut, kemudian langsung berdiri dan mencium tangan Reza.

"Lagi lihat apa Ra? Sampai-sampai mas masuk gak sadar." Tanya Reza menaikkan sebelah alisnya.

"Tau kok mas masuk." Bantah Tiara, lalu duduk kembali di sofa.

"Berarti sengaja dicuekin nih." Reza pun mengikuti Tiara duduk di sofa.

"Bukan gitu juga mas. Cuma aku itu lagi fokus membaca artikel seputar kehamilan." Jelas Tiara, lalu kembali meneruskan aksi membacanya pada ponsel yang ia pegang.

"Waduh. Aku sekarang makin gendut gak ya?" Tanya Tiara pada dirinya sendiri setelah melepaskan ponselnya dan meninggalkannya di atas sofa, kemudian Tiara berjalan menuju cermin yang ada di kamarnya. Tiara memutar tubuhnya di depan cermin sambil melihat beberapa bagian tubuhnya untuk memastikan ada perubahan pada tubuhnya atau tidak. Reza pun meraih ponsel Tiara lalu membaca yang dibaca oleh Tiara.

"Di sana tertulis jika kekurangan berat badan akan membuat tumbuh kembang janin bermasalah, tapi jika kelebihan maka dapat menyebabkan risiko obesitas kehamilan. Aku sekarang masuk kategori yang mana mas?" Tanya Tiara setelah memutar tubuhnya menghadap Reza.

"Hmmm. Masih kekurangan berat badan sepertinya." Goda Reza.

"Serius? Padahal aku sudah makan banyak, bahkan aku merasa tubuhku sudah begitu mengembang mas. Gimana kalau usia kandunganya sudah besar. Bisa sebesar apa tubuhku nanti mas?" Ungkap Tiara yang kembali memandangi tubuhnya di cermin dengan tatapan lesu.

"Kemarilah!" Seru Reza, Tiara pun menghampiri Reza.

"Seperti apapun bentuk tubuh kamu nanti, saat wanita sedang mengandung itu ia tetap terlihat cantik. Kalau boleh jujur, sekarang kamu terlihat jauh lebih cantik daripada dulu." Puji Reza agar Tiara tidak stress memikirkan berat badannya yang akan semakin bertambah karena kehamilannya.

Ya Allah. Sebenarnya aku begitu meleleh mendengar ucapan mas Reza barusan, tapi aku gak boleh kelihatan kegeeran, stay cool Tiara! Batin Tiara sambil menatap Reza dengan ekspresi datar.

"Baru kali ini mas melihat ada orang yang di puji, setelahnya memasang ekspresinya seperti kamu saat ini." Ucap Reza menggelengkan kepalanya, namun Tiara tetap memasang ekspresi yang sama seperti sebelumnya.

Tiba-tiba ponsel Tiara yang masih dalam genggaman Reza berdering. Reza menatap heran layar ponsel Tiara saat melihat nama "Induk kucing garong" tertera di layar ponsel Tiara. Tanpa menghiraukan Reza yang masih menatap layar ponselnya, Tiara segera meraih ponsel tersebut lalu menerima panggilan teleponnya.

"Assalammualaikum." Ucap Tiara setelah mengusap layar ponselnya. Reza memandang Tiara dengan tatapan siap akan bertanya dan menegurnya. Tiara hanya membalas tatapan Reza sekilas. Mati aku setelah ini. Batin Tiara kembali.

"Waalaikumsalam. Ini ibu Tiara." Ucap Tiwi dari seberang sana.

"Butiw?" Ucap Tiara terkejut, kemudian memeriksa layar ponselnya, memastikan nama siapa yang tertera di layar ponselnya. "Benar, gak salah. Kok jadi butiw." Ucap Tiara pelan.

"Hp ibu mati Ra. Ibu sekarang sedang berbelanja dengan mama Sania. Kamu ada yang mau dititip?" Tawar Tiwi.

"Oh pantesan. Gak ada butiw. Lagian Tiara juga di rumah terus, kayaknya belum ada kebutuhan yang terlalu mendesak." Jawab Tiara.

Sekilau MutiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang