Gemercik air hujan di luar rumah dan diiringi dengan gemuruh petir di langit membuat tidur Tiara semakin terusik, ia begitu gelisah karena terus memikirkan pempek Palembang yang sebelumnya dilihatnya di instagram. Tiara mengubah posisinya dari berbaring menjadi duduk. Perlahan ia mencoba membangunkan Reza.
"Mas. Bangun mas!" Panggil Tiara sambil mengguncang tubuh Reza. Perlahan Reza membuka matanya dan membenarkan pandangannya.
"Iya Ra? Mau ajak mas sholat malam ya?" Tanya Reza.
"Bukan mas. Tapi aku lapar." Jawab Tiara.
"Lapar?" Reza menoleh melihat jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul 23.40 WIB. "Kamu mau mas temani makan?"
Tiara mengganggukkan kepalanya. "Aku takut sendirian di dapur." Ungkap Tiara.
"Yasudah ayo mas temani makan."
Mereka pun pergi ke dapur, sesampainya di sana Tiara mulai sibuk dengan beberapa peralatan dapur dan mulai sibuk mencari beberapa bahan untuk dimasaknya.
"Ra? Kamu berniat mau masak jam segini? Gak mau makan makanan yang tadi saja?" Tanya Reza.
Tiara menggelengkan kepalanya. "Tadi pas buka instagram sebelum tidur, aku melihat foto pempek Palembang. Kemudian, perutku mulai meronta-ronta ingin mencicipi pempek Palembang. Jadi aku pikir tidak masalah jika aku membuatnya sekarang."
"Tapi itu pasti butuh waktu yang lama untuk membuatnya Ra. Emmm bagaimana kalau kita cari di luar saja, mana tahu ada yang jual." Tawar Reza.
"Mas kan tahu sekarang sudah jam berapa, iya kalau ada, nah kalau gak ada maka kita keluar hanya membuang-buang waktu." Tolak Tiara.
"Baiklah jika memang kamu mau masak sendiri."
"Mas gak mau menemani aku di sini ya? Mas ngantuk ya?" Tuding Tiara.
"Bukan begitu Ra. Mas hanya...." Belum selesai Reza menyelesaikan kalimatnya, Tiara telah memotong kalimatnya.
"Gak masalah kalau mas gak mau. Gak masalah juga kalau mas mau tidur. Tapi mas tidur di sini saja ya! Aku akan ambilkan mas selimut biar gak dingin." Tukas Tiara.
"Kamu nyuruh mas tidur di sini?"
"Tentu saja. Lalu apa lagi? Mas mau tidur sedangkan aku tidak mau masak sendiri di sini. Jadi jalan tengahnya mas tidur di sini." Jawab Tiara, lalu hendak pergi mengambil selimut namun langkah tertahan oleh Reza.
"Mas akan bantu kamu memasak." Ucap Reza. Tiara mengulum senyumnya mendengar ucapan Reza, kemudian kembali sibuk dengan bahan peralatan memasaknya.
"Kamu bisa masaknya?"
Tiara diam sejenak, kemudian menatap Reza tersengir. "Gak bisa mas." Akunya dengan suara yang pelan. Reza tersenyum lalu menghela napasnya. "Mas bisa?"
"Tentu saja tidak bisa." Jawab Reza tertawa.
"Kirain bisa. Soalnya pas denger aku bilang gak bisa ekspresi mas begitu."
"Googling aja caranya, kita eksperimen bareng-bareng." Seru Reza. Mereka pun mulai acara memasak mereka. Tiara langsung mengawalinya dengan menghaluskan dua suing bawang putih, kemudian mengiris halus lima suing bawang merah dan dilanjutkan dengan mengiris besar satu batang daun bawang. Tiara mengeluarkan airmata saat mengiris bawang merah dan daun bawang, karena terdengar isakan dari Tiara membuat Reza yang sedang sibuk memasukkan ikan yang sudah dihaluskan ke dalam baskom menghentikan aktivitasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekilau Mutiara
RomanceHighest rank 20 November 2020 #10 in Percintaan #1 in pengorbanan #1 in syahadat #1 in pelecehan seksual #1 in istrikedua #2 in poligami #8 in rohani #89 in roman "Asyhadu allaa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah." Syahadat ini...