Sekilau Mutiara

SM - 14

"Ara. Bangun yuk. Kita sholat malam dulu yuk." Ucap Reza membangunkan Tiara sambil mengusap pelan kepala Tiara.

"Ara. Bangun dulu yuk." Ulang Reza.

"Ara ngantuk pak. Sebentar lagi ya." Tawar Tiara.

"Setelah sholat kita tidur lagi. Ayo bangun Ra!" Reza semakin melembutkan suaranya dan terus mengusap kepala Ara.

"Ngantuk pak." Jawab Tiara singkat.

"Kalau masih belum bangun juga, mas cium nih." Ancam Reza, namun tetap tidak mendapatkan respon dari Tiara.

"Yakin nih, benaran mas cium ya." Ancam Reza mulai berbisik pada Tiara, seketika membuat Tiara langsung duduk.

"Aku wudhu sekarang mas." Ucap Tiara langsung bangun dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi dengan berlari kecil.

"Hati-hati! Nanti kamu nabrak." Ujar Reza tersenyum geli melihat tingkah Tiara yang begitu menggemaskan baginya.

Pertama kalinya bagi Reza dan Tiara melakukan sholat berjama'ah sebagai sepasang suami istri. Ada rasa damai dihati keduanya. Tiara begitu tersentuh saat mendengar setiap lantunan ayat yang dibacakan Reza dalam sholatnya. Terima kasih ya Allah, Engkau berikan hidayah dan nikmat yang begitu indah padaku. Batin Tiara dalam doanya saat telah menyelesaikan sholatnya. Setelah berdoa, Reza memberikan tangannya pada Tiara.

"Ngapain mas?" Tanya Tiara bingung melihat tangan Reza yang menjulur di depannya.

"Gak mau cium tangan suami?" Goda Reza. Tiara pun langsung mencium tangan Reza saat menyadari perkataan Reza padanya.

"Maaf mas lupa." Aku Tiara yang dibalas senyuman oleh Reza.

"Tidur lagi?" Tawar Reza sambil melipat sajadahnya.

"Iya mas." Jawab Tiara, kemudian melepaskan mukena yang ia kenakan dan merapikannya.

"Oh iya mas, kenapa kita harus sholat malam? Kan sunah, boleh gak dikerjakan kan?" Tanya Tiara.

"Mas pernah mendengar ceramah ustadz Adi Hidayat, orang yang rajin sholat tahajud akan mendapatkan empat keutamaan yang tidak didapatkan oleh orang-orang yang tidak sholat tahajud, sekalipun sholat fardhunya begitu khusyuk. Satu, Allah akan mengangkat karir atau pekerjaannya ditempat yang terbaik. Dua, Allah akan bimbing sehingga awal pekerjaannya akan begitu mudah. Tiga, Allah berikan jalan keluar terbaik akan persoalan yang dirasakan. Dan yang keempat, ini yang hebat. Allah akan tolong langsung orang tersebut ketika ada lingkungannya yang akan menyakiti atau menjahilinya (2). Dan ada banyak manfaat lainnya tidak hanya di dunia namun juga untuk di akhirat kelak." Jelas Reza sambil duduk kembali di atas kasurnya dan diikuti oleh Tiara. Tiara pun kembali mengangukkan kepalanya.

"Selamat malam mas." Ucap Tiara, lalu memejamkan matanya setelah ia berbaring di atas kasurnya.

"Jangan lupa doanya Ra."

"Iya mas." Jawab Tiara tanpa membuka matanya.

***

"Ka. Ka ha qo. Ka qo... gho. Ka qo. Dho ha ka. 'A tho fa. Sa.." Tiara mulai membaca Iqro satu pada huruf kaf, setelah Reza pulang dari masjid karena melaksanakan ibadah sholat subuh berjamaah di masjid sedangkan Tiara tetap sholat di rumah.

"Bukan sa Ra, tapi sya." Koreksi Reza.

"Sya ka ro. J aka ta. Qo ka pa." Lanjut Tiara.

"Bukan pa Ra, tapi fa. Tadi pas di awal sudah benar bacaannya fa nya. Kok ke belakang jadi berubah fa nya." Goda Reza.

"Lupa mas." Ucap Tiara tersengir.