Flashback On
Hari senin di minggu kedua bulan September tahun 2014 adalah hari pertama bagi Fahreza Cornelius menjadi seorang guru honor di salah satu SMA negeri yang ada Jakarta. Di usianya yang baru menginjak 24 tahun, ia sudah berhasil mendapatkan gelar masternya dalam bidang sains. Laki-laki yang akrab dengan sapaan Reza ini adalah putra sulung dari salah satu pemilik stasiun televisi di Indonesia. Reza memilih untuk menjadi tenaga honorer di sekolah tersebut hanya karena ingin menyalurkan hobinya dalam menjadi tenaga pendidik. Sebelum menyepakati untuk menjadi salah satu tenaga pendidik di sana, Reza meminta kepada kepala sekolah untuk merahasiakan nama belakangnya. Ia ingin dihargai sebagai guru karena kepiawaiannya dalam mendidik bukan sebagai putra dari pemilik stasiun televisi.
"Kamu itu ya! Gak ada berubahnya selalu minggat dari sekolah. Kamu itu perempuan tapi kelakuan kamu mengalahkan laki-laki. Tidak ada yang seperti kamu sampai memanjat pagar belakang sekolah." Omel ibu Dian, wali kelas Tiara sambil berjalan menuju kursi tempat ibu Dian selalu duduk. Tiara berjalan mengekor di belakang ibu Dian sambil menundukkan kepalanya. Mendengar suara ibu Dian marah-marah dengan volume yang cukup besar, membuat Reza menghentikan aktivitasnya dalam mempersiapkan powerpoint untuknya mengajar. Reza mulai tertarik untuk memerhatikan ibu Dian yang sedang menasihati siswinya.
"Jangan mentang-mentang kamu itu siswa teladan di sini, kamu jadi semena-mena. Memangnya ini sekolah nenek moyang kamu?" Lanjut ibu Dian. Tiara pun mengangkat telapak tangannya, memberi isyarat kepada ibu Dian bahwa ia ingin menyampaikan sesuatu.
"Kenapa? Mau membela diri kamu?" Tanya ibu Dian. Tiara menggelengkan kepalanya.
"Saya cuma mau jawab pertanyaan ibu, nenek saya tidak terlibat dalam pembangun sekolah ini. Bukan punya nenek saya bu." Jawaban Tiara membuat ibu Dian menarik panjang napasnya melihat kelakuan siswinya.
"Kamu ini benar-benar ya. Jangan jawab pertanyaan saya!" Seru ibu Dian. Tiara pun kembali menunduk.
"Sabtu kemarin itu bukan pertama kalinya kamu minggat dari sekolah, tapi untuk yang kesekian kalinya dan kamu selalu mengatakan untuk alasan pemotretan. Menjadi model boleh, tapi mengesampingkan sekolah kamu itu salah besar Mutiara. Bagaimana jika saat kamu memanjat pagar sekolah, kamu terjatuh atau ada ular atau bahkan bahaya lainnya, apa yang akan kamu lakukan?" Tanya ibu Dian. Tiara tetap menundukkan kepalanya tanpa menjawab pertanyaan ibu Dian.
"Lebih penting kamu jadi model atau kamu lulus sekolah?" Tanya ibu Dian kembali.
"Memangnya kamu gak punya cita-cita?"
"Apa kamu lupa bahwa beberapa bulan lagi kamu itu akan ujian nasional? Kalau kamu tidak lulus bagaimana?" Lanjut ibu Dian bertanya. Tiara tetap diam dan hanya menatap ibu Dian.
"Kamu gak punya mulut buat menjawab pertanyaan saya? Saya ini bertanya sama kamu daritadi." Jelas ibu Dian.
"Kan tadi ibu menyuruh saya untuk tidak menjawab pertanyaan ibu. Jadi saya tidak berani menjawab." Jelas Tiara. Mendengar jawaban Tiara berhasil membuat Reza tersenyum kecil menyaksikan pemandangan yang ada di hadapannya.
"Astaga Mutiara! Lama-lama kamu membuat tensi saya jadi naik." Ujar ibu Dian sambil mengelus dadanya.
"Maafkan saya bu. Jadi pertanyaan ibu yang mana dulu yang mesti saya jawab? Pertanyaan ibu banyak sekali, saya bahkan hampir lupa ibu bertanya apa saja." Tanya Tiara.
Ibu Dian menghela napasnya dan wajahnya menunjukkan ekspresi yang begitu geram dengan sikap Tiara. Melihat emosi ibu Dian sudah semakin memuncak, Tiara langsung menundukkan kembali kepalanya sambil mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V di atas kepalanya. Melihat tingkah laku Tiara antara polos dan menyebalkan itu, membuat Reza semakin tertarik untuk memerhatikan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/160414090-288-k696073.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekilau Mutiara
RomanceHighest rank 20 November 2020 #10 in Percintaan #1 in pengorbanan #1 in syahadat #1 in pelecehan seksual #1 in istrikedua #2 in poligami #8 in rohani #89 in roman "Asyhadu allaa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah." Syahadat ini...