42. BAD LUCK, REYSA

241 47 0
                                    

"Why does the truth have to hurt so much?"

***

Reysa baru saja tiba di sekolahnya. Namun, banyak dari siswa yang menatapnya dengan pandangan jijik serta ingin mual. Ia heran sendiri, ada apa dengan mereka semua. Disepanjang koridor ia terus mendapati banyak tatapan yang entah alasan apa mereka seperti itu.

Di depan mading, banyak gerombolan siswa yang tengah mengerubungi papan itu. Karena rasa penasaran Reysa lebih besar dari pada rasa bodoamatnya, gadis itu segera membawa langkahnya mendekati mading.

Mereka berebut untuk melihat informasi terbaru yang ada disana, membuat ia juga harus mengeluarkan tenaga agar bisa menyelinap ke dalam keramaian itu. Ia terus berusaha mendesak mereka agar bisa melihat informasi terbaru. Namun—

Reysa tidak bisa berkata-kata ketika mereka diam melihat ke arahnya yang sudah berdiri di depan mading. Sedangkan ia melihat ke arah mading dengan wajah yang tidak bisa diartikan. Dengan dada gemuruh, Reysa mengepalkan tangannya. Ia meraih semua foto yang tertempel disana dengan kasar.

Foto dirinya dengan seorang laki-laki yang tidak ia kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto dirinya dengan seorang laki-laki yang tidak ia kenal. Dengan Reysa yang hanya menggunakan tanktop dan laki-laki itu terlihat telanjang dada. Laki-laki itu tampak memeluk bahunya serta Reysa yang meletakkan kepalanya di dada laki-laki itu.

"Oh, ini, yang tadi malem tidur sama cowok." celetuk salah satu dari mereka remeh.

Reysa meremas foto itu dengan kuat, wajahnya tampak tenang memandang teman seangkatannya yang tengah meremehkan Reysa.

"Nggak tau diri banget ya, kan? Padahal kak Renald udah baik mau nerima dia apa adanya."

"Emang dasar nggak punya malu. Makanya sekarang kak Renald ngejauhin dia. Kelakuan dia aja menjijikkan."

"Yang awalnya dia kira nggak ada yang tau, eh malah semua orang tau."

Kepalan tangan Reysa semakin erat disisi tubuhnya. Ia menatap teman seangkatannya itu dengan datar, lalu mendekatinya. Membuat gadis itu memundurkan langkah. Belum sempat berucap, tubuhnya sudah dilempari telur dari arah samping.

Ia menoleh, mendapati Elma yang tengah tersenyum mengejek sembari menunjukkan smirknya. Dibelakangnya ada Fina dan juga Intan yang sama-sama memberikan tatapan hina pada Reysa.

"Oh ini, ya. Yang katanya tidur sama cowok." ejek Elma.

"Malu-maluin banget sih. Jangan-jangan selama ini emang sering tidur sama cowok. Oh, atau malah om-om. Dasar jalang."

Mereka tertawa setelah Intan menyahut. Deru napas Reysa mulai tak stabil. Ia maju dan mulai menampar Elma yang sudah kelewatan menghina dirinya. Semua orang terpekik, begitu juga Elma yang menjadi korbannya.

"Nggak usah fitnah lo bangsat! Jangan ngarang cerita dari mulut najis lo! Lo lebih jalang dari pada gue!"

Plak

DISPARAÎTRE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang