Hari yang menyenangkan bagi Yoon Seungyeon, gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus dari IFA Paris dengan jurusan Fashion Design. Menjadi desainer yang mendunia adalah cita-citanya, memutuskan untuk berkuliah di kampus bergengsi di Eropa bahkan Dunia adalah jalan yang ia pilih. Setelah terjal bergelombang yang ia alami, akhirnya ia bisa menyelesaikannya dengan luar biasa. Gelar yang ia raih sebagai sarjana dalam bidang fashion tidak akan ia sia-siakan seumur hidupnya sebagai pelengkap nama panjangnya saja. Sekarang sudah memiliki gelar sebagai Bachelor of Fashion Design, tentu ia ingin agar cepat-cepat menggapai impian.
Gadis itu biasa dipanggil Seungyeon dalam keluarganya atau bisa juga menjadi Sherryl jika bertemu dengan teman-temannya. Berasal dari keluarga mapan dan terhormat, tidak membuatnya menjadi pemalas. Buktinya ia mendaftar dan menyelesaikan pendidikannya dari nol tanpa membawa embel-embel nama keluarga Yoon dari Korea.
Oh ya, kali ini ia dan temannya tengah mengunjungi salah satu peninggalan sejarah menakjubkan yang sempat masuk ke dalam situs warisan UNESCO. Istana Versailles, Seungyeon selalu kagum dengan apa yang orang jaman dahulu lakukan. Menciptakan karya seni yang indah dan megah, serta tak lekang oleh waktu eksistensinya. Istana peninggalan Raja Louis XIII yang beberapa kali masih digunakan untuk rapat senat dan majelis nasional Perancis itu masih ramai dikunjungi oleh pelancong baik dari dalam maupun luar negeri. Memiliki desain bangunan bergaya Baroque style yang klasik, Seungyeon tertegun hingga memiliki angan untuk mewujudkan tempat tinggalnya mirip seperti itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ah, Marie-Antoniette memiliki selera yang baik rupanya" cetusnya setelah memasuki Grand Apartment de la Reine, salah satu bagian dari istana terluas di dunia.
"Bagian ini sudah ada sejak jaman Marie-Thérèse" sahut temannya, sebut saja Carly.
"Aku tahu, tapi Ratu dari Louis XVI lah yang melakukan redekorasi hingga sampai seperti ini"
"Memang ya, kalau sudah berkaitan dengan sejarah, kau tidak ada tandingannya!" puji gadis berambut pirang pada sahabatnya.
Berkeliling lagi, mereka melihat setiap bagian secara terperinci dari istana yang sempat dilakukan restorasi besar-besaran pada tahun 1892. Seungyeon begitu mengagumi mahakarya ini, jiwa seninya ikut bergelora ketika melihat setiap jengkal dari istana yang tidak bisa tidak dipujanya. Hall of Mirrors, Chapell of Versailles, Royal Opera, Grand Tianon and Petit Tianon, dan yang lainnya begitu membuatnya takjub sampai tak bisa berkata-kata.
"Sherryl, aku ada janji dengan pacarku tiga puluh menit lagi" tukas Carly.
"Pulang? Baiklah ayo"
"Kadang aku merasa bersalah denganmu, harusnya kau cari pacar saja agar tidak kesepian setelah aku pergi" canda gadis dengan hidung bangir.
"Aku tidak memerlukan hal semacam itu selagi aku bisa melakukan apapun sendiri" balasnya disertai kekehan.
Sherryl, nama itu berarti gadis yang bebas. Seungyeon memilih sendiri nama itu ketika ia diberi pilihan beberapa nama oleh orang tuanya. Menjadi gadis yang bebas, tanpa terikat suatu hal yang merenggut kemerdekaannya adalah sebuah prinsip yang ia anut sepanjang hidup. Tidak akan ada satu orang pun yang bisa melakukan itu padanya. Bahkan pasangan hidupnya nanti.
