59. Please Leave Me Alone

1.5K 269 145
                                    

Tadinya Seungyeon memanggil seorang pria lagi biar tidak semakin emosi. Tapi.. wanita itu malah jadi semakin murka sekarang. Ia menyesali keputusan sesaat setelah kedua pria itu beradu tatap dengan berapi-api. Sudah mirip seperti dua singa yang berebut wilayah kekuasaan. Ketika sudah didudukkan bersama pun, Seungyeon berharap mereka akan berdamai. Ternyata, malah lebih menyeramkan lagi. Kedua pria itu, Seungyeon sangat yakin, kalau tidak ada dirinya, pasti sudah baku hantam.

"Kau siapa?!" tanya pria yang lebih tinggi setengah membentak.

"Seseorang yang membantu Yoon Seungyeon menyembukan luka" balas pria lain percaya diri.

"Hanya sebatas itu? Cih" iya, Jaehyun berdecih.

"Daripada seseorang yang membuat luka, aku rasa aku lebih baik" sindir Taeyong.

"Aku sudah tahu Seungyeon luar dan dalam, mundur saja kau" sekarang Jaehyun mengancam.

"Aku yang paham keadaan Seungyeon, kau? Aku rasa kau memperparah keadaan" Taeyong menanggapi dengan tenang, tapi mencelos.

"Aku dan dia punya anak"

"Aku adalah orang yang diberi kesempatan olehnya"

"Kesempatan apa?"

"Untuk jadi suaminya" Taeyong membanggakan diri.

"Tidak mungkin!"

"Kau bisa tanya pada Seungyeon. Dia bilang kalau akan sangat senang jika aku adalah yang jadi pasangannya di masa depan" lebih percaya diri lagi, Taeyong membungkam Jaehyun.

"Mendebatkan apa lagi sih kalian ini? Astaga aku sudah cukup pusing mengurus satu bayi, kalian jangan tambah bebanku" Yoon Frustasi Seungyeon datang dan membawa dua gelas minuman.

"Sayang, kau masih ingat minuman kesukaanku ya ternyata" lalu pria berlesung pipi mengedipkan sebelah mata —genit.

"Tuan Jung, jangan mengada-ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan Jung, jangan mengada-ada. Mana ada kau suka jus jeruk? Biasanya kan kau minum wine" sumpah, Seungyeon jengah dengan tingkah pria satu ini.

"Itu kau tahu" lalu meneguk minuman dengan bangga.

"Oh ya, Seungyeon, kau sudah pindahkan bunga yang aku beri?" kini Taeyong kelihatan memancing masalah.

"Bunga mawar huh? Seungyeon tidak suka, pasti lily putih dariku yang akan dipindahkan ke vas" Jaehyun menyambar, semakin congkak.

"Semua wanita suka bunga mawar, Tuan Jung Jaehyun" Taeyong juga jengah, pria lawan tak henti memojokkan dirinya sejak tiba.

"Kecuali mantan istriku yang cantik. Dia suka lily putih. Kalau kau memang serius padanya harusnya kau tahu hal sekecil ini. Tidak ingatkah nama anak kami?" Taeyong merotasikan mata mengingat sesuatu.

Ah, sial!

"Nari? Ah ya, benar. Maaf kalau kau tidak suka Seungyeon, buang saja dan aku akan bawakan lily putih lain kali" sesal Taeyong, lalu terdengar gelak tawa dari pria yang terdengar sangat puas sekali telah unggul satu poin.

The Senator | Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang