60. Bury The Hatchet

1.4K 263 121
                                    

Seohyun melangkah pelan, ruangan dengan banyak kaca menyambut kehadiran seorang ibu yang hendak meminta bantuan. Prihatin dengan kondisi sang putra, Seohyun tak bisa tinggal diam untuk waktu yang lama. Beberapa waktu lalu sudah membaik, nasib buruk mengatakan kalau hal yang melegakan itu tak bertahan lama. Usaha masih akan terus Seohyun lakukan, supaya putranya bisa kembali menjalani hidup normal.

Menemukan, Seohyun telah mengunci target. Seorang perempuan ramping, rambut sebahu, dan merupakan seseorang yang dikenalnya dari masa lalu —yang ternyata telah sedikit berubah. Seohyun tetap mengenali, bagaimanapun Yoon Seungyeon sudah dianggap seperti anak sendiri. Penglihatan yang sekilas waktu itu juga mengonfirmasi kalau yang sempat dilihatnya di rumah sakit benar sang mantan menantu.

 Penglihatan yang sekilas waktu itu juga mengonfirmasi kalau yang sempat dilihatnya di rumah sakit benar sang mantan menantu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seungyeon.." Seohyun menyapa lirih, sedangkan Seungyeon hampir terlonjak kaget.

"Ibu?" dahi perempuan yang lebih muda memunculkan kerutan.

"Bisa kita bicara? Tidak muluk-muluk, suatu hal yang penting dan menyangkut cucuku" tanpa basa basi Seohyun mengungkap, Seungyeon tak punya pilihan. Ia kaget, tapi tidak mungkin menolak tanpa alasan.

Seungyeon membawa Seohyun ke kantornya, dan ya, nenek dari Jung Nari itu akhirnya melihat sang cucu setelah sekian lama.

Terdiam sesaat, Seohyun takjub melihat pertumbuhan cucu tunggal yang sudah lama sekali tak terpantau dirinya. Setahun lamanya, tak menyangka kalau kini ada buah hati dari putra satu-satunya tepat di depan mata.

Ah ya, Seohyun melupakan satu hal. Ini bukan kali pertama ia melihat Nari mengingat beberapa waktu lalu ia sempat bertemu dengan Nara si bayi kecil berkat Dokter Moon yang ternyata adalah cucunya sendiri. Meski begitu perempuan paruh baya masih kagum saja, Nari sang cucu tumbuh dengan sehat dan menjadi anak yang menggemaskan.

"Nari.."

"Bu, kau merindukannya?" Seungyeon sadar arti lirihan Seohyun tadi.

"Ya, cucuku. Aku sempat lihat dia sewaktu dibawa Dokter Moon. Ternyata dia benar-benar Nari" mata Seohyun jauh mengarah ke Nari yang tengah diasuh oleh pegawai.

"Setelah ini kau bisa menemuinya, katakan dulu apa perlumu padaku" Seungyeon berhasil meraih atensi Seohyun, baik, pembicaraan serius dimulai.

"Seungyeon, aku mau minta bantuan" mulai Seohyun langsung tepat pada inti.

"Bantuan apa?"

"Kau habis bertemu dengan Jaehyun kan? Apa yang terjadi padanya?"

"Memangnya apa, Bu? Aku tidak tahu" Seungyeon mengendikkan bahu.

"Saat dia berangkat wajahnya sangat berseri, saat pulang dia muram. Apa yang kalian bicarakan?"

"Oh, itu. Tuan Jung meminta agar kami kembali, tapi aku tidak bisa. Jadi aku menolak dan yah.. begitulah"

"Seungyeon, Jaehyun kesulitan mengumpulkan keberanian untuk melakukan itu. Lalu kau seenaknya menolak? Tidak kah kau kasihan dengannya? Kondisinya baru membaik, kalau begini aku jadi takut dia kehilangan semangat hidup lagi"

The Senator | Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang