Sampai di pasar Gwangjang. Pasar pertama yang menjadi tujuan kampanye sang suami vampir. Baiklah, matanya memindai wajah-wajah tak dikenal, merancang kata perkata yang akan ia keluarkan secara cuma-cuma dengan intensitas buatan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berkeliling mengekori suami penipunya, menengok sesekali kepada para pedagang yang tengah berkeluh kesah tentang dagangan mereka yang mengalami penurunan omzet, semua Seungyeon lakukan atas dasar kepalsuan. Dari kegiatan itu ia jadi tahu kalau suami penipu rakyatnya sangatlah lihai mencari topik bahasan dan menenangkan penduduk yang mayoritas berasal dari pedesaan. Tidak ketinggalan, tentu di akhir kalimatnya Jung Tukang-Tipu Jaehyun akan menyerukan..
"Pilih Jung Jaehyun nomor 4, maka nasib kalian akan sejahtera!" kemudian diikuti oleh para pendukungnya.
Satu-satunya orang yang tidak bersemangat ya tentu saja si perempuan pendatang baru, mendengarkan keluh kesah mereka sama sekali tak membuat perempuan yang baru pertama kali mengikuti acara semacam ini bergairah. Memangnya hanya mereka yang punya masalah? Sudah mending para pedagang itu bisa hidup bebas sesuai yang mereka inginkan, tidak seperti dirinya yang harus menuruti kata ayah bangsat dan sekarang suami keparat.
Panasnya hawa di pasar itu pun juga membuat mood-nya semakin jelek, tapi ia menahan dengan mengeluarkan senyum simpul tidak ikhlas miliknya.
Pemilih Jaehyun di periode lalu semakin antusias ketika anggota dewan Jung panutan mereka sekarang sudah beristri, cantik pula. Desas-desus Tuan Jung yang gay pun seketika mereka tepis mentah-mentah. Terlihat mesra dihadapan publik juga Jaehyun lakukan agar pernikahan mereka terlihat nyata.
Bahu Seungyeon berkali-kali ditarik oleh si pria terhormat, mendekat, sebisa mungkin terlihat meyakinkan.
"Tuan Jung, istrimu sangat cantik, dimana kau mengenalnya dulu?" tanya seorang pedagang cabai setelah moderator kampanye mengadakan sesi tanya jawab.
"A-ah itu," Jaehyun mendadak gugup, lupa menyiapkan skenario tentang pernikahan yang paripurna.
"Aku mengenal Yoon Seungyeon dari orang tuaku, istriku ini adalah putri dari kenalan ayahku. Kami bertemu dan saling jatuh cinta, lalu berkencan hingga kemudian menikah" bukan Jung Penipu Jaehyun namanya kalau tidak lihai membual.
Cih, jatuh cinta. Seungyeon menggerutu dalam hati.
"Selama ini tidak pernah ada pemberitaan tentang kencanmu, jadi kami agak kaget ketika kau kemari membawa istrimu" si tukang sayur menyahut.
Seungyeon memutar matanya, urusan kampanye dan pribadi jadi tak ada bedanya kalau seperti ini. Dasar memang orang yang terlalu banyak menonton drama, hal yang tidak ada hubungan pun disangkut-pautkan.
"Istriku tinggal di Paris sebelum kami menikah, jadi maklum saja kalau jarang tersorot media" si Jung Pengkhayal Jaehyun pun membual lagi.
"Cantik sekali Tuan Jung, seleramu memang bukan main!" seorang pedagang daging ikut menyeru.
