Sorry Dear (Bonus Chapter)

1.3K 199 108
                                    

"Buka mulutnya sayang, yak tahan ya" kemudian wanita bersnelli itu memposisikan forceps di gigi susu si anak berusia tujuh tahun, lalu menggerakkan tangan dengan gerakan rotasi untuk mengambil gigi depan yang seharusnya sudah tanggal.

"BUNDAA!!" mata berair si bocah semakin deras, suara tangis kencang terdengar ketika Jung Chaeyeon berhasil mengambil insisif pertama sulung dari soketnya.

Tidak panik, Chaeyeon sudah biasa mengatasi anak kecil yang menangis setelah cabut gigi. Apalagi ini keponakannya sendiri, ia cuma butuh tenang agar si bocah menangisnya tidak semakin keras. Tapi.. kemana sih ibunya?

Bagi Jung Nari yang pertama kali, seharusnya ada orang tua yang menemani. Tadi ibunya ikut disana mengantar anak perempuannya memeriksakan gigi, tapi kemudian lenyap setelah menerima panggilan dan belum kembali sampai satu gigi anaknya hilang.

Menginstruksikan sang anak untuk menggigit tampon, Chaeyeon berusaha menghibur Nari dengan mengatakan bundanya akan segera kembali. Tidak mempan, tangis si bocah masih menggelegar di seluruh ruangan. Maklum sih, anak sekecil itu ditinggal sendirian ketika berhadapan dengan dokter gigi, siapa yang tidak menangis?

Untung saja keponakan cantik ini adalah pasien terakhir bagi Jung Chaeyeon si pediatric dentist, kalau tidak.. hmm profesionalitasnya terancam karena terpaksa menunda perawatan bagi pasien yang lain.

"Nari mau permen atau es krim? Nanti Bibi belikan kalau sudah tidak sakit lagi, ya?" dengan paras cantik saja ternyata tidak cukup untuk menghentikan tangis si bocah yang lama kelamaan semakin merepotkan.

Tidak lama, seorang pria masuk menggandeng satu anak kecil lain. Aduh, Chaeyeon semakin pusing. Masalahnya anak laki-laki itu terlihat seperti habis menangis juga. Eh, tapi harusnya tidak merepotkan. Pria yang datang tadi kan sepupunya, alias ayah dari bocah yang menangis menggigit tampon.

"Seungyeon dimana?" tanya pria itu memasuki ruang praktik.

"Itu yang mau aku tanyakan. Nari tadi datang bersamanya tapi kemudian istrimu hilang, Jaehyun" jelas Chaeyeon. Jaehyun kemudian melirik putrinya yang masih duduk sesegukan di dental chair, merasa kasihan.

"Ayah!" seru anak itu, tangisnya sedikit berkurang semenjak kedatangan sang ayah.

"Kau tahu dimana bunda? Ayah mencarinya juga sayang" lalu si ayah mendekat dan menanyai anak pertama, dibalas dengan gelengan.

"Habis dari mana?" ini Chaeyeon yang menanyai.

"Seungyeon juga lupa menjemput Sungchan hari ini, dia baru selesai menangis juga. Aku cuma ingat kalau dia mau mengantar Nari ke tempatmu, tapi.. kemana dia sekarang?" Jaehyun terheran.

"Sudah coba kau hubungi?"

"Sudah. Tidak ada yang diangkat"

Melihat wajah penuh air mata anak kedua Jaehyun, Chaeyeon yang iba berinisiatif memangku anak tersebut untuk menghibur. Anak yang lebih kecil dari pasien cabut giginya itu tidak kalah sendu, pipinya masih basah karena menangis.

 Anak yang lebih kecil dari pasien cabut giginya itu tidak kalah sendu, pipinya masih basah karena menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Senator | Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang