Malam terakhir Seungyeon di rumah itu, dirinya sudah membawa Nari untuk tidur bersama. Tak ada lagi yang bisa diandalkan dari seorang Jung Jaehyun —pria yang terang-terangan membawa selingkuhan ke rumah.
Hati pria itu, menurut Seungyeon, telah dibutakan oleh nafsu dan keserakahan. Tak cukup memiliki istri yang sudah memberi satu putri, lelaki bejat itu masih mencari yang lain yang bisa memuaskan hati.
Lebih parah, Seungyeon mendapatkan sebuah pengkhianatan ketika dirinya koma. Setelah tembakan itu, bahkan setelah ia hampir mengorbankan jiwa untuk Jaehyun saat itu, pria mata keranjang bisa-bisanya menjalin hubungan dengan yang lain. Kurang ajar memang. Seungyeon sangat kecewa tentu saja, ternyata Jung Jaehyun yang berjanji melindunginya hanya seorang pria sampah.
Kini, ia tak mau lagi percaya. Sudah cukup saja hubungan mereka berakhir dengan sebuah talak. Keduanya sudah sama-sama tak mau melanjutkan, lebih baik hidup dengan urusan masing-masing.
Seungyeon mengamati Nari yang belum juga tertidur walaupun sudah tengah malam. Anaknya itu seperti tahu kalau ini adalah malam terakhir tinggal bersama kedua orang tua yang lengkap. Mata kecil terbuka lebar itu menatap langit-langit, kadang disertai gerakan kaki kecil yang menendang-nendang udara.
"Jung Nari anak bunda, maaf sayang. Maaf karena bunda tidak bisa menyediakan kehidupan yang layak untukmu. Maaf karena kau menjadi seperti bunda yang broken home. Maaf karena tidak bisa bertemu dengan ayahmu secara leluasa setelah ini" Seungyeon berucap pelan, masih memandangi putri yang tak ia sangka akan memiliki nasib seperti dirinya.
"Kau tahu Nak, Bunda sangat menyayangimu. Kau adalah hadiah paling indah untuk Bunda. Nari sayang, percaya sama Bunda ya. Walaupun nanti Nari tidak setiap hari bertemu dengan Ayah, tapi Bunda akan mengusahakan kalau Nari mendapat kasih sayang alAyah" harap Seungyeon. Padahal ia tak tahu apakah pria Jung ayah dari anaknya itu masih mau menemui si kecil atau tidak. Bisa saja kan nanti Jung Jaehyun punya anak lain?
"Bunda yakin, Ayah menyayangimu juga. Permasalahan yang sekarang terjadi hanya antara Ayah dan Bunda, sebisa mungkin Bunda tidak akan melibatkan Nari disini. Nari akan tetap jadi anak kesayangan Ayah dan Bunda" yah, semoga saja seperti itu. Seungyeon akan sangat senang kalau Jaehyun masih mau menganggap Nari putri kesayangan. Bukan mustahil kan?
"Tumbuh yang kuat ya sayang. Jadilah perempuan yang menginspirasi perempuan lain. Buktikan kalau Nari adalah anak yang bisa dibanggakan. Buktikan kalau masalah yang menimpa Nari sejak bayi ini bukan apa-apa. Kau akan tetap sukses, lebih tepatnya, kau akan tetap bahagia dengan hidupmu. Bunda janji Nak, Bunda akan melakukan apapun demi kebahagiaan Nari. Bunda hanya punya Nari sekarang dan akan mencurahkan segalanya untuk Nari —permata paling berharga Bunda" miris, nasib Nari bahkan lebih buruk darinya. Anak itu baru berusia enam bulan, dan harus menerima keadaan kalau kedua orang tua tak lagi bersama.
"Lily Jung anak kesayangan Bunda, sekali lagi Bunda minta maaf. Tetaplah menjadi anak perempuan yang bahagia. Sekalipun tidak dengan kedua orang tuamu yang bersama" tutup Seungyeon sembari mengusap antara kening dan hidung si mungil, berharap anaknya segera terlelap sebelum esok hari akan ia bawa pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Senator | Jung Jaehyun ✓
Fanfiction[COMPLETED] 𝐏𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐫𝐮𝐦𝐢𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐠𝐠𝐨𝐭𝐚 𝐝𝐞𝐰𝐚𝐧? Was in : #1 doyoung #1 jungjaehyun #1 originalcharacter #1 politic #3 jung #5 kimdoyoung #5 oc Start : June, 17th 2020 End :...