Kwon Eunbi berada di depan pintu sebuah rumah. Ia bukan mau bertamu, melainkan akan menjalankan suatu misi. Sebuah puncak dari perjuangan meringkus penjahat yang dipimpin oleh Kim Doyoung akhirnya tiba juga. Rencana yang telah mereka susun dan rapatkan secara matang telah menemui waktunya untuk dieksekusi. Tugas Eunbi disini untuk membawa Hyebin pergi, sedangkan Jason akan diurus oleh Doyoung dan Johnny nanti.
"Ada apa?" seseorang keluar dan menanyai Eunbi yang terus menerus mengetuk pintu karena tak kunjung terbuka.
"Aku ingin mencari Min Hyebin" balas Eunbi. Ia melirik wajah itu, wajah pria yang dipenuhi bekas luka. Sudah jelas kalau pria ini bukan pria baik-baik.
"Kau siapa?"
"Kwon Eunbi, kau bisa tanya Hyebin siapa aku" santai, ia tak punya rasa takut walaupun yang dihadapinya adalah seorang psikopat berdarah dingin. Keselamatannya sudah dijamin oleh Doyoung, ia hanya perlu percaya diri agar terdengar meyakinkan.
"Baiklah tunggu sebentar" pria itu hendak menutup kembali pintu, namun dicegah dengan cepat oleh kaki Eunbi yang sengaja mengganjal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bisa biarkan tamu masuk?" ekspresi muka Jason tak senang, tapi pada akhirnya menuruti kata perempuan yang terlihat lebih tua darinya itu.
Menunggu di ruang tamu rumah sang penjahat, Eunbi melaporkan apa yang ia dapat di sekitar rumah. Mulai dari tatanan yang berantakan, tembok yang kotor, dan lainnya. Sebuah rumah yang sebenarnya layak huni, hanya saja tak terawat. Belum lagi terdapat banyak pecahan beling dimana-mana.
Hyebin keluar dan menemui Eunbi, kondisinya lumayan kacau. Beberapa lebam terlihat di wajah remaja 17 tahun itu. Sudah pasti, ulah siapa lagi?
"Ada apa Nyonya?" agak terkejut melihat Eunbi.
"Ayo pergi. Kita ada urusan" ajak Eunbi tanpa basa basi lagi, langsung menyeret pergelangan tangan kurus si gadis muda.
"Hey, sayang. Kau tidak berpamitan padaku?" langkah mereka terhenti usai ada suara yang menginterupsi.
"Sebentar Nyonya" melepaskan cengkraman Eunbi, Hyebin menghampiri Jason. Tubuh perempuan muda itu kaku, ekspresi wajah nampak tak nyaman cenderung ketakutan.
"Aku pergi sebentar ya," ucapnya di depan Jason yang berdecih lalu tersenyum licik.
"Pergilah, dan tidak usah kembali lagi" balas pria kejam itu kemudian.
"Tolong jangan marah padaku, aku cuma sebentar. Ya?" Hyebin memohon.
"Aku bilang tidak ya tidak. Kalau kau masih mau tinggal disini tidak usah pergi. Mudah kan?" memiringkan kepala, perkataan Jason itu seolah mengancam.
"Aku tidak suka berlama-lama!" mendengar ucapan Jason yang sok kuasa itu Eunbi turun tangan. Meraih lagi pergelangan tangan Hyebin lagi dan membawanya pergi walaupun dengan sedikit memberontak.