Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seungyeon sedang di rumah sendirian ketika Jaehyun tadi pagi berpamitan berangkat kerja. Pria itu meyakinkan kalau keadaan sudah aman, dan bilang kalau semua masalah sudah teratasi. Jang Jason tidak akan datang, tidak akan juga mencoba mencelakai Seungyeon dan bayinya lagi.
Sejujurnya Seungyeon heran, sedikit tak percaya juga. Tidak mungkin urusan dengan si Jang keparat itu bisa selesai dalam hitungan hari. Memang ia tidak perlu meragukan suaminya, tapi baginya tidak secepat ini juga untuk memastikan kalau dirinya sudah aman dari pria dengan catatan kriminal panjang.
Sebisa mungkin ia tidak pergi dari rumah, masih takut kalau akan mengalami kejadian tak terduga seperti waktu lalu. Oh ya, mengenai minuman yang diberi obat aborsi oleh Jang bangsat, saat itu ia sama sekali tak mengetahuinya. Mujur suaminya tiba tepat waktu, kalau tidak? Ia bahkan tak yakin apakah masih bisa bernafas lega seperti sekarang.
Kalau diingat-ingat, Seungyeon tidak menyadari ada orang lain disana. Saat ia tiba, tidak ada orang lain yang datang setelahnya. Juga tidak menyadari kalau ada gerak-gerik mencurigakan seorang pria.
Seperti teror mobil di rumahnya beberapa waktu lalu, dalam waktu singkat ia bisa mengenali Jason hanya dari setengah bagian wajah. Harusnya kalau memang ada Jason di kedai Bibi Song, ia akan dengan cepat menyadari, sedangkan kemarin tidak sama sekali. Ia tidak melihat adanya pergerakan mencurigakan seorang pria menuju dapur kedai dan melakukan sesuatu yang berbahaya. Baginya tidak mungkin juga kalau Jason sudah ada disana sebelum ia datang, pria itu memang penjahat, tapi tidak mungkin punya indera keenam kan?
Pertanyaan-pertanyaan itu memutari kepala. Ingin rasanya ia membahas persoalan ini dengan suami, tapi ia jadi berpikir ulang ketika melihat Jaehyun mengalami waktu sulit karena dirinya. Ia tidak ingin menambah beban, dan mempercayakan sepenuhnya kepada Jung Jaehyun tentang penyelesaian masalah ini.
Sebelum pergi tadi Jaehyun juga sempat berpesan untuk jangan membuka pintu kepada siapapun dengan apapun alasan. Cukuplah Seungyeon berdiam diri di rumah dan mengunci semua pintu. Walaupun Jaehyun sendiri yang memastikan keadaan sudah membaik, bukan berarti sesuatu yang mencekam tidak bisa datang tiba-tiba. Itulah yang Jaehyun sebut dengan berjaga-jaga.
Menyantaikan dirinya di sofa sambil menonton televisi, rutinitas seperti ini biasa ia lakukan sebelum punya pekerjaan dulu. Sekarang rasanya ia kembali ke masa dirinya menjadi pengangguran. Perempuan hamil seperti Seungyeon tidak akan punya kekuatan lebih untuk banyak bergerak, maka dari itu bersantai menjadi satu-satunya pilihan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.