"Sayang? Tumben pulang cepat?" reaksi Jaehyun saat pertama kali masuk ke dalam rumahnya dan melihat Seungyeon yang duduk di sofa. Suatu kondisi yang tidak biasa, karena memang seharusnya Seungyeon sibuk dengan pekerjaannya yang belum selesai.
Melihat Seungyeon yang menggigiti ujung kuku, Jaehyun tahu kalau perempuan itu sedang gelisah. Hidup bersama membuat Jaehyun tahu gerak gerik wanitanya sampai hal terkecil. Mendekati, Jaehyun ikut duduk di sebelah Seungyeon dan mencoba mencari tahu apa yang salah dengan wanita tersayangnya hari ini.
"Kenapa hm?" tanya Jaehyun lembut, menyibakkan anak rambut Seungyeon ke belakang telinga.
"Kau bisa cerita padaku, jangan pendam sendiri" coba Jaehyun lagi karena istrinya tidak menjawab.
"Ada sesuatu yang baru kutahu hari ini dan semua itu membuat konsentrasiku buyar" jawab Seungyeon lirih.
"Apa? Apa yang mengganggumu itu?"
"Kedai dekat sini, bibi pemiliknya bilang kalau Kak Seoyeon pernah bekerja disana"
"Lalu?"
"Dia bilang Kak Seoyeon juga tinggal disekitar sini. Rumah di ujung jalan itu" dengan perasaan yang tak karuan, Seungyeon berusaha bicara.
"Seharusnya rumah itu juga jadi tempat penyelidikan. Kau mau kesana? Aku akan bertanya pada Kim Doyoung kalau misalkan tempat itu sudah boleh dikunjungi" tawar Jaehyun yang tanpa babibu langsung disetujui oleh Seungyeon.
"Sudah ya jangan khawatir begini, kau harus fokus dengan project-mu, itu impianmu sayang"
"Setiap kali mendapat kabar baru perihal Kak Seoyeon aku selalu tidak tenang"
"Bagi denganku kalau begitu, seperti yang tadi. Oh ya, apa kau mau pindahkan abu jenazah kakakmu?"
"Kemana?"
"Ada sebuah kuil di pedesaan. Dulu saat aku kecil, aku dan orang tuaku sering kesana. Kita bisa pindahkan guci kakakmu agar lebih privat"
"Kalau begitu kita juga harus bilang ibuku, dia sering mengunjungi"
"Jangan khawatir, ibumu ternyata tinggal dekat sana. Aku sangat terkejut saat tahu, tapi ya, aku rasa beliau punya alasan kenapa pindah ke pedesaan"
"Aku pun tak tahu, saat kutanyai waktu itu kan dia tidak menjawab. Wanita tua itu sangat tidak terduga"
"Bagaimanapun dia ibumu, hormati dia ya" Jaehyun memberi saran. Seungyeon hanya manggut-manggut tak tahu harus bagaimana lagi.
"Jadi kau mau kan? Nanti biar penjaga yang menyampaikan ke ibumu" tanya Jaehyun sekali lagi.
"Ya, boleh. Kurasa akan lebih baik seperti itu, jadi Kak Seoyeon akan banyak yang mendoakan"
"Benar. Baiklah, aku akan segera mengurusnya"
"Terimakasih" ucap Seungyeon tulus. Jaehyun selalu tahu bagaimana menenangkan dirinya, sungguh pria seperti Jaehyun lah memang suami idamannya selama ini.
"Sama-sama sayang" pada akhir percakapan Jaehyun mengecup singkat kening istrinya.
Seungyeon jadi berpikir, mungkin di kehidupan sebelumnya ia adalah dewi penyelamat negara, makanya ia bisa mendapat berkat seperti ini. Atau bisa jadi karena masa lalunya yang kelam, Tuhan memberikan kenikmatan hidup padanya sekarang. Kehilangan kakak dan ibunya, Seungyeon bukan lagi perempuan yang merana semenjak dipinang oleh sang anggota dewan yang kapabel.
Perasaannya kepada Jaehyun semakin tumbuh seiring dengan perlakuan suaminya yang luar biasa romantis. Jung Jaehyun, pria vampir sialan yang dikenalnya, kini mutlak menjadi sosok suami yang dicintainya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Senator | Jung Jaehyun ✓
Фанфик[COMPLETED] 𝐏𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐫𝐮𝐦𝐢𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐠𝐠𝐨𝐭𝐚 𝐝𝐞𝐰𝐚𝐧? Was in : #1 doyoung #1 jungjaehyun #1 originalcharacter #1 politic #3 jung #5 kimdoyoung #5 oc Start : June, 17th 2020 End :...