57. From Now On, Our Story Begin Again

1.6K 251 155
                                    

Lee Taeyong riang ketika akan membuka pintu. Tahu siapa yang datang, pria lajang berprofesi mulia itu sangat bersemangat hendak menyambut calon kekasih hati —eh? Ya anggap saja begitu karena mulai hari ini, Taeyong akan berusaha merebut hati Seungyeon si janda beranak satu dan berniat menjalin hubungan yang lebih serius lagi. Taeyong juga banyak berharap kalau dirinya adalah alasan perempuan itu melupakan trauma terbesar pada pernikahan. Taeyong tak ingin buang waktu.

Seungyeon menyapa ketika Taeyong membuka pintu, dengan tangan memegang handle kereta dorong yang ditempati sang putri. Saling memuji, kedua orang dewasa memulai hari dengan perasaan baik. Seungyeon hadir memenuhi undangan demi menjaga hubungan baik dengan orang yang berjasa membantu menyembuhkan luka batin. Tidak ada salah juga, sudah ia pastikan sendiri kalau psikiater handal itu sedang melajang, jadi tidak ada rasa bersalah karena mungkin bisa saja dituduh sebagai orang ketiga.

"Duduklah. Makanan sudah siap, tunggu sebentar ya" Lee yang masih kegirangan kilat menuju dapur dan mengambilkan hasil karya istimewa yang ingin ia persembahkan.

"Dokter Lee, kau sampai repot-repot begini" Seungyeon tak enak, perihal kedatangan satu orang saja Dokter Lee jadi sangat kerepotan.

"Tidak kok. Memang aku yang ingin ini. Aku harus lakukan yang terbaik, Seungyeon" menurut Seungyeon, senyum Taeyong itu sedikit.. aneh? Yaa, karena pria itu seperti punya sesuatu yang disembunyikan.

Menaruh satu set alat makan, persiapan Taeyong selesai. Ia kemudian duduk, mempersilahkan Seungyeon untuk menikmati hidangan khusus yang dibuatnya secara spesial tidak ada dua.

"Dalam rangka apa kau mengundangku kemari?" Seungyeon membuka pembicaraan sambil kedua tangan memegang sendok garpu dan berdenting.

"Tidak ada. Aku hanya ingin lebih dekat denganmu"

"Kau ada-ada saja Dokter Lee. Kalau aku ingat kau bukan orang yang merawatku, pasti aku terbawa perasaan" Seungyeon berdecak.

"Itulah yang aku inginkan" mendadak Taeyong hening, berdehem, lalu meletakkan sendok dan garpu —beralih menatap Seungyeon dengan pandangan sulit diartikan.

Seungyeon gugup, bingung juga pasti. Dalam hati ia mencoba menebak, tapi tidak, logika mengatakan kalau semua tidak boleh benar. Ia tidak boleh salah mengira kalau Taeyong suka padanya. Mereka hanya sejauh profesionalisme dokter dan pasien.

"Seungyeon, bisa kau buka hatimu?" Taeyong memulai, suara lembut mengalun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seungyeon, bisa kau buka hatimu?" Taeyong memulai, suara lembut mengalun.

"Dokter Lee?"

"Aku tahu keadaanmu. Pasti sulit untuk menemukan yang baru, tapi kalau boleh, ijinkan aku mencoba. Kau perempuan tangguh, ibu yang hebat. Aku kagum padamu sejak pertama bertemu, lalu rasa penasaran semakin menghantuiku. Beruntung aku bisa mengenalmu lebih jauh, dan sekarang aku punya niat baik. Seungyeon, coba buka hatimu untukku, biarkan aku mendekat" pembicaraan kian serius, Seungyeon semakin dibuat limbung. Memang dari ekspresi pria itu, Seungyeon tahu kalau Taeyong tulus.

The Senator | Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang