Valentine is Us (Special Chapter)

1.1K 172 75
                                    

Seungyeon sibuk mengolah adonan sedang kedua anaknya bermain-main dengan dekorasi. Kalau ada yang bertanya kenapa, jawabannya tentu saja karena hari ini adalah hari spesial keluarga itu. Ulang tahun tulang punggung mereka, Jung Jaehyun, yang jatuh tepat di hari kasih sayang.

Seungyeon tak kehabisan ide, setiap tahun melakukan hal yang sama bukan berarti istri Jung pikirannya tak bisa berkembang. Merancang sesuatu yang berbeda, kali ini Seungyeon melibatkan kedua anaknya yang sudah bisa diberi instruksi. Sebenarnya dari tahun lalu sudah bisa sih, tapi Seungyeon ragu-ragu. Nah, tahun ini ia sudah yakin. Ia membayangkan seperti apa reaksi suaminya nanti kalau tahu kedua anak mereka ikut berpartisipasi.

Selesai dengan adonan, Seungyeon dengan tangan dibalut sarung tangan memasukkan adonan ke dalam oven yang telah ia panaskan sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai dengan adonan, Seungyeon dengan tangan dibalut sarung tangan memasukkan adonan ke dalam oven yang telah ia panaskan sebelumnya. Lalu si bunda beralih ke kedua anaknya yang terlihat sibuk menyusun dekorasi di loyang panjang.

Seungyeon memberikan tugas kepada mereka untuk menghias kue tart, maka dari itu tadi ia membuat dua adonan sekaligus agar ketika sudah matang, masing-masing anaknya dapat satu kue untuk dihias sesuka hati. Sambil menunggu, Seungyeon membiarkan mereka berpikir. Sama seperti prinsip desain pada umumnya, anak-anak harus punya gambaran sebelum benar-benar membuat suatu karya.

Meski kedua buah hati yang masih berusia 8 dan 5,5 itu tegas tidak akan terjun ke dunia yang sama dengan sang ibu, Seungyeon pikir tak ada salahnya. Ia rasa perlu memberi kedua anaknya sedikit sentuhan seni agar bisa memahami keindahan dunia dalam kreativitas.

Begitu oven berbunyi, Seungyeon masih dengan sarung tangannya sigap mengambil dua loyang bergantian dan ditaruhnya di depan masing-masing Nari dan Sungchan.

Menunggu kue dingin, Seungyeon mencegah tangan si bungsu untuk memegang kue yang bahkan belum lepas dari cetakan. Anak-anak Jung sepertinya tidak sabaran.

"Sebentar ya, tunggu dingin dulu" kata Seungyeon lalu melihat binar anak lelaki.

"Bunda, Ayah pulang kapan?" tanya si sulung.

"Belum tahu, kau mau bunda telepon Ayah dulu?" tawar Seungyeon.

"Tidak usah, paling juga agak malam kan?" Nari yang mulai beranjak besar seperti mengerti keseharian ayahnya.

"Baiklah, Bunda tidak akan telepon"

Sekian menit mereka menunggu asap menguap dari dua kue panas. Ketika dirasa menipis, artinya Seungyeon dapat melepas dua kue setengah jadi itu dari cetakan. Satu persatu ia lakukan, dan anak Jung akan tepuk tangan tidak sabar mendekorasi kue ulang tahun untuk ayah mereka.

"Kalian sudah bisa mulai, hati-hati ya" instruksi Seungyeon, lalu mengisi waktu dengan beralih memanaskan air memasak sup rumput laut. Tentu saja, sajian yang satu ini tidak bisa terlewatkan.

Mengawasi sambil mencicipi sup yang ia buat, Seungyeon senang ketika dua anaknya begitu riang mengeksekusi kue ulang tahun untuk ayah mereka. Nari dengan dominasi warna merah muda dan Sungchan dengan dominasi warna biru.

The Senator | Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang