[Galvano Farrenza Faruq Al-Varo]
[Garliena Gendies Gyanaputri]
___________________________________
Sekarang adalah harinya. Hari yang menyenangkan, menggembirakan dan menyegarkan. Karena sekarang adalah libur semester pertama.
Garlien mengajak teman-temannya berlibur. Dan syukur alhamdullilah Vano mau ikut, sayangnya bank pribadi mereka tak ikut—Robin, karena tak diperbolehkan orang tuanya.
Walaupun begitu Robin memberikan uang saku kepada mereka. Dia benar-benar teman yang sangat baik, dermawan, dan tentu saja royal.
Sekarang Garlien dan Vano sedang ada di tepi pantai, tak banyak yang mereka lakukan. Hanya duduk di pasir putih di temani angin yang berhembus kesana-kemari.
"Vano," panggil Garlien tanpa melihat Vano.
"Hmm," jawab Vano seadanya.
"Jangan diem aja dong!" Kata Garlien sambil melihat Vano dengan jengah. Vano sedang menutup matanya sambil menghadap ke laut.
"Hmm hmm hmm."
"Tapi nggak hmm doang kali," cibir Garlien, mulai malas untuk berbicara dengan Vano.
"Hmm."
"Au ah gelap," sekarang Garlien benar-benar malas berbicara dengan Vano. Sungguh dia menjengkelkan.
Garlien memutuskan untuk membuat istana pasir, dia agak bosan karena hanya melihat pantai berwarna biru muda itu. Sedangkan Vano? Dia sangat menikmatinya karena itu memang hidupnya yang tenang dan damai.
Dia mengambil pasir yang ada di samping Vano. Karena pasir yang ada di sebelahnya sudah terlalu dangkal. Garlien tak mau merusak pemandangan yang indah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garlievano | I✓
Teen FictionGarliena Gendies Gyanaputri : Manusia cantik, imut dan sifatnya sesuai mood. Dia tak pernah menyukai laki-laki kecuali laki-laki yang menolongnya dulu. Gue cuma suka sama dia, selamanya! Galvano Farrenza Faruq Al-Varo: Pencinta kesunyian, buku adala...