6. Anakku

15.6K 865 9
                                    

Lily membawa Tiara kedalam kamarnya yang dulu. Baju-bajunya sebelum menikah memang masih ia tinggal dirumah Ibunya. Takut-takut jika menginap, ia tidak punya baju untuk dipakai.

Lily mengeluarkan satu set baju, dan celana.

"saya tidak tahu apakah ini pas di kamu atau tidak, bisa di tes dulu?" pinta Lily. Tiara mengangguk, "kamu bisa bicara santai kepadaku." Lily terkekeh kecil.

"oke, coba dites tiara. Tampaknya akan terlihat bagus di kamu."

Tiara menunjukkan dirinya dalam balutan kaos hitam, dan celana beige

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiara menunjukkan dirinya dalam balutan kaos hitam, dan celana beige. Sederhana namun tampak mempesona.

"you looks so cute." puji Lily. Tiara tersenyum tipis mendengar pujian dari Lily.

"kamu sudah menikah?" celetuk Lily, Tiara yang sedang berdiri didepan cermin berukuran sebesar dirinya itu menggeleng pelan.

"kerjaan." Jawab Tiara singkat. Sebenarnya jawabannya bisa dikatakan hanya sebuah alasan.

Tidak semuanya, tapi Tiara yang masih sendiri saat ini tidak bisa dikatakan hanya karena kesibukannya dalam bekerja.

Tiara pernah memiliki kekasih jaman kuliah dulu, namun bajingan itu bukan pria yang baik. Bercumbu dengan sahabat Tiara sendiri, bisa kalian pikirkan gimana perasaan Tiara saat itu.

Salah Tiara menganggap wanita ular itu sebagai sahabatnya. Sialan! Tiara ingin menangis jika mengingat hal ini.

Setelah kejadian itu, Tiara jadi lebih fokus pada tujuannya. Menjadi seorang dokter yang hebat.

Oleh karena itu di dalam prosesnya menggapai cita-citanya, sosok pria tidak pernah ada didalam kehidupannya. Tiara menutup rapat gerbang untuk para pria yang ingin mendekatinya sampai ia tersadar bahwa ia sudah setua ini dan masih belum menikah.

"sudah punya pacar?" Tiara memutar tubuhnya, dan menggeleng. "belum."

"umur kamu berapa?" Tiara menutup matanya, mencoba mengingat berapa umurnya tahun ini. "tiga puluh."

"sama kita!" seru Lily dengan semangat, membuat Tiara tertawa.

Andai saja ia bisa seramah Lily, maka teman-temannya pasti banyak.

Setelah memiliki teman seperti ular itu, Tiara juga menutup gerbang pertemanannya. Makanya yang menjadi temannya hanya Ezya. Pria itu sudah bersamanya sejak masih didalam perut. Ibunya Tiara, dan Ibunya Ezya berteman baik.

"benarkah? Jadi kamu mau jadi temanku?" Tawar Tiara. Lily mengangguk gesit. "tentu saja! Aku tidak pernah punya teman seorang dokter." Tiara tertawa mendengar responnya Lily.

"sayang!" suara ketukan pintu dan suaranya Reaz menandakan bahwa sepertinya Tiara dan Lily sudah terlalu lama dikamar.

"ayuk." Lily beranjak, dan keluar dari pintu.

Mas Mahardika dan Tiara. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang