“Kakak..?”
Tiara memutar tubuhnya kebelakang, saat sentuhan terasa dibahunya.
Senyumannya memudar seketika setelah menyadari ada wajah familiar yang berdiri didepannya.
“Clara..?”
“Oh my goodness!” Clara langsung memeluk Tiara. Sedangkan Theo masih ada didalam gendongannya Tiara. Membuat Clara memeluk Tiara tapi memeluk Theo juga.
Clara melepaskan pelukannya, dan menyadari ada yang aneh dengan kakaknya.
“Wait. Whose kid is this? Wait oh?! yours?!” Tiara menggeleng panik.
“awww cutie little pie!” Suara Clara memekik penuh semangat, mengagetkan Theo. Theo memeluk Tiara lebih erat, dan memandang curiga ke Clara.
“Your mom is my sister?! Wait, kok bisa aku gatau kakak uda married?” Clara menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Ia terus menyerocos tanpa membiarkan Tiara membuka mulutnya.
“mama papa juga ga bilang kalau kakak uda nikah deh perasaan? Tu—”
“Mama!” Suara Fabian terdengar mendekat dengan Kayla yang tersenyum manis. Tampaknya urusan mereka berdua sudah selesai.
“Ma.. what?! Seriously?! Anak kakak uda sebesar dia? Wait! Apa?!” Tiara menggeleng kembali. “bukan yang ka—”
“Babe.” Seorang pria berperawakan manis dengan kulit putih yang bersinar mendekati Clara dan Tiara.
“Oh, kenalin kak. Brian, pacar aku. Babe, kakak aku.” Ujar Clara ke pria itu. Tampaknya seumuran dengan Clara.
“Brian kak,” Ujar Brian tersenyum sopan.
“kakak kandung kamu?” Clara mengangguk. “yap, emang ga tinggal serumah sama mama. Oh ya! Did mama knows kakak uda pulang?” Tiara menggeleng. “engga. Belum tau.” Tiara memang ingin mengunjungi keluarganya. Tapi ia tidak tahu, bahwa akan secepat ini waktunya.
“Yaudaa, ayuk pulang bareng. Kakak kesini naik apa? Oh silly me. I mean tadi kesini? Kakak sampenya kapan? Kok ga langsung ngabarin rumah?” Tiara tersenyum tipis. “Baru tadi kok, ini juga emang mau kerumah.”
“Yauda, ayuk bareng.” Tiara menggeleng. “Gausa gapapa. Uda ada kendaraan sendiri kok.” Jawab Tiara. Clara mengangguk, “Yauda deh, aku tunggu dirumah ya! Bye kak!”
“Eh tu—” Belum menjelaskan apapun, Clara sudah meninggalkan tempat perkara.
Tiara menghela nafas pelan. Lihat saja apa yang akan ia hadapi dirumah nanti.
Sebenarnya Tiara dan Clara tidak begitu dekat, entah hanya Tiara yang merasakan ini, atau Clara juga. Mungkin karena mereka tidak banyak berpapasan sebelumnya. Padahal sedarah.
Maklumi cara bicara Clara yang mengandung unsur indo-Inggris.
Mau bagaimana lagi, dia besar di negara asing, tentu saja lidahnya belum sepenuhnya nyaman dengan bahasa ibu nya.
“Adik mama? Berarti saudaraan sama kak vano juga?” Tanya Fabian. Tiara mengangguk. “Kembar.” Ujar Tiara.
Fabian mengangguk mengerti.
“kak vano siapa?” tanya Kayla.
“adek mama. Yang dikenalin jeno,” Kayla berseru saat ingat siapa yang sedang dibicarakan Fabian.
“Oh! Tau tau! Pacarnya kak bella kan?” Fabian mengangguk. “Eh iya! Kakaknya kevin kan?” Kayla tersenyum. Oh rupanya temennya Kevin ini adiknya Bella—pacarnya Vano. Hm, dunia sempit banget ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Mahardika dan Tiara. ✔️
Ficção Geral[[E N D !]] ❝Bian ga ngadi-ngadi sih ini, tapi mau jadi mamanya bian yang official ga sih ma? Kalau papa lama banget lamarnya, biar bian aja yang ngewakilin :)❞ Tiara. Jobless, lulus dengan IPK ngos-ngosan tapi ga gitu buruk karena dia bisa jadi...