“Bian seneng banget deh.” Gumam pria itu. Mereka sedang berada didalam mobil yang dikendarai Arion menuju tempat acara pertunangannya Jeno dengan Chelsea.
Tiara tersenyum. Duduk disisi Arion.
Arion menyentuh tangan Tiara dengan tangan kirinya. Tiara menoleh kearah Arion, dan memberikan calon suaminya itu sebuah senyuman.
Sekitar enam belas menit kemudian, Mobil Arion berhenti ditempat acara pertunangannya Jeno dilaksanakan.
Jeno akan sekolah di London, mungkin karena ini pihak Chelsea menginginkan pertunangan.
Lagipula keduanya sudah berpacaran selama satu tahun lamanya. Walaupun semuanya dimulai dengan status teman.
“Ma, pa, bian temuin jeno dulu ya.” Ujar Fabian, pamit pergi. Tiara dan Arion mengangguk. Sedangkan Theo berdiri disamping Tiara. Menggandeng tangan ibunya itu.
“Ga kerasa ya mas, bahkan jeno yang dulunya pecicilan itu aja uda mau tunangan loh.” Cicit Tiara. Arion tersenyum. “Iya. Mas juga ga nyangka. Waktu benar-benar berlalu secepat ini.”
“Iya, theo tetep seneng karena ada mama.” Sahut Theo, Tiara tertawa senang.
“Tiara!” Suara itu membuat Tiara menoleh.
Kino mendekati tempat Tiara dan Arion berdiri. Bersama dengan Bianca—istrinya, dan seorang bocah mungil di pelukannya.
“hey!” Sapa Tiara.
“Ini tiara, ini mas arion. Ini bianca, istri aku ra.” Ujar Kino memperkenalkan mereka.
“Tiara.” ujar Tiara.
“Oh! Yang dateng diacara nikahan kita juga kan?” Ujar Bianca merujuk pada Arion.
Jujur saja, Arion juga menjalin kerja sama dengan keluarganya Bianca.
“Iya. Sayangnya Tiara engga dateng, kabar kamu gimana?” Tanya Kino. Senyumannya terlihat sumringah. Sedikit. Hanya sedikit mengganggu Arion.
“Baik kok baik.” Jawab Tiara. Ikut tersenyum. Sebelum menjadi kekasihnya, Kino ialah sahabatnya kan?
“Oh iya, jadi uda selesai penelitiannya?” Tiara mengangguk.
“anak kamu?” Tanya Tiara, melihat pangeran kecil yang ada digendongannya Kino. Ia terlihat kecil dan rapuh dengan mata besarnya yang manis.
Kino menurunkan anak kecil itu dari gendongannya. Ia terlihat lincah berjalan, membuat Tiara berjongkok dan tersenyum senang.
“Namanya siapa adik kecil?” Tanya Tiara. Pria kecil itu tersenyum begitu lebar menatap Tiara.
“Raka tante.” Sahut Bianca. Tiara menggoyangkan kecil tangan Raka—putra Kino yang hampir berusia satu tahun itu.
“ganteng banget ya raka.” Ujar Tiara. Raka kembali tersenyum. Kali ini lebih lebar seolah-olah ia mengerti dengan pujian yang diberikan Tiara kepadanya.
Tiara kembali berdiri, dan tersenyum ke Bianca.
“lain kali kita makan siang bareng ya.” Ujar Tiara, menyodorkan tangannya yang langsung dijabat oleh Bianca dengan senyuman tulusnya.
“pasti ra!” Ujar Bianca. Tiara tersenyum dan pamit undur diri mencari tempat duduk bersama dengan Arion dan Theo.
“Ma.” Theo menarik kecil sisi dress yang dipakai Tiara. “Iya sayang? Kamu uda laper?” Theo menggeleng.
“Gantengan mana?” Tanyanya. Tiara menatap Theo bingung. “Apanya? Sini aja mas.” Tiara menarik kursi yang bisa diduduki Theo, setelah Theo duduk, Arion menarik kursi untuk Tiara, dan akhirnya duduk dikursinya yang berada disisi Theo dengan Theo ditengah kedua sejoli ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Mahardika dan Tiara. ✔️
Genel Kurgu[[E N D !]] ❝Bian ga ngadi-ngadi sih ini, tapi mau jadi mamanya bian yang official ga sih ma? Kalau papa lama banget lamarnya, biar bian aja yang ngewakilin :)❞ Tiara. Jobless, lulus dengan IPK ngos-ngosan tapi ga gitu buruk karena dia bisa jadi...