19. Pantai

11.1K 685 54
                                    

Butuh waktu yang tidak singkat untuk sampai ke tempat yang ingin dituju oleh Arion.

Tiara melirik kaca tengah, dan menolehkan kepalanya kebelakang saat menyadari bahwa penghuni kursi belakang sudah tepar semua.

“Mereka tidur.” celetuk Arion. Tiara menolehkan kembali kepalanya, dan mengangguk. “kayanya kecapekan.” sahut Tiara.

“Maafin tingkah theo yang tadi ya, saya minta maaf kalau sekiranya menyinggung kamu.” ujar Arion. Tiara mengangguk. “Tidak. Dia masih kecil, jadi saya mengerti.” jawab Tiara. Arion tersenyum tipis, Sampai-sampai Tiara tidak bisa menyadari bahwa Pria itu sedikit tersenyum kearahnya.

“Ngomong-ngomong kita mau kemana ya, Mas?” Tanya Tiara. Arion tersenyum lagi. Namun kini, senyumannya bisa dilihat oleh Tiara.

“Kepantai.” Jawab Arion.

Dua jam telah berlalu, dan akhirnya Arion bisa memberhentikan mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua jam telah berlalu, dan akhirnya Arion bisa memberhentikan mobilnya.

Arion menoleh kesamping, Mendapati Tiara juga tertidur. Sama seperti kedua jagoannya yang masih tertidur pulas di kursi belakang.

Tanpa Arion sadari, ia menatap Tiara dengan senyumannya. Sudut bibirnya naik secara tidak disengaja.

“Cantik,” gumam Arion. Arion mengangkat tangannya, mengesampingkan rambut anaknya Tiara yang menutupi wajah cantik gadis itu. Dia pasti sudah gila, Pikirnya.

Arion langsung menarik tangannya. “kau sedang apa.. arion.” Gumam Arion.

eungh..” Erangan yang keluar dari bibirnya Tiara kembali membuat Arion menoleh kesamping.

“uda sampai, mas?” Tanya Tiara disela erangannya. Tiara mengangkat kedua tangannya keatas. meregangkan tulang-tulangnya yang terasa pegal.

“o-oh iya! uda sampai!” Arion panik karena ia pikir Tiara memergokkinya memandangi Tiara tadi.

“oh okay. anak-anak!” Tiara menolehkan kepalanya kebelakang, dan mencoba membangunkan Fabian dan Theo.

“ayuk bangun! uda sampe!” Seru Tiara, saat Fabian dan Theo sudah membuka kedua mata mereka. Tiara menatap keluar jendela, dan menemukan bahwa disekitarnya dipenuhi oleh Bunga indah yang berwarna-warni, bersamaan dengan hijau-hijaunya rumput disekitar.

“WAHHHH!” Kagum Tiara, dan langsung keluar dari dalam mobil. Arion yang melihat wajah senangnya Tiara hanya bisa ikut tersenyum. Bagaikan disihir, Ia tersenyum sama lebarnya dengan senyuman yang diciptakan oleh Tiara.

Fabian dan Theo ikut turun dari dalam mobil, mereka terlihat tidak se-excited Tiara. Sepertinya mereka sudah berkali-kali kesini.

Jalan masuk pantai itu terlihat begitu indah, dinding-dinding yang terbuat dari daun yang dibentuk dengan rapi itu membuat Tiara begitu senang. Tidak hanya itu, Bunga-bunga dengan warna yang beragam tersebar disegala tempat.

Mas Mahardika dan Tiara. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang