29. Titip

10.5K 724 47
                                    

“kalau gitu.. tante aja yang jadi mamanya theo.” Theo menatap Tiara dengan kedua mata kecilnya yang membelalak lucu.

“se.. hiks serius..?” Tiara tersenyum. Menghapus air matanya Theo. “okay! Gapapa! Gausah sekolah hari ini! Kita bolos aja, sekali-kali.. kakak hari ini uda boleh pulang, ayuk tante ajak kalian jalan-jalan!” Theo dengan perlahan tersenyum, “Iya?!” Tiara mengacak pelan rambutnya Theo dan mengangguk. “kita tunggu kakak balik sebentar ya.” Theo mengangguk cepat.

Pria kecil itu segera berlari ke kamar mandi. “Eh?! Mau kemana!” Theo tersenyum tipis. “mau pipis.” Tiara terkekeh. Theo ini manis banget:'))

“ayuk tante bantuin.” Theo menggeleng, menyodorkan jari telunjuknya, dan menggerakkannya kekanan-dan kekiri. “No! Gausah. Theo uda besar, uda bisa pipis sendiri.” Ujarnya dengan ekspresi serius. Hal ini membuat Tiara tertawa dengan keras.

Astaga bocah ini benar-benar!

Fabian melempar dirinya keatas tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fabian melempar dirinya keatas tempat tidur. “gimana sus?” tanya Tiara. Susternya tersenyum dan mengangguk. “mas fabiannya sudah bisa berjalan dengan tongkat mba. Sudah sangat lancar.” Fabian tersenyum bangga mendengarkan ucapannya suster.

“gitu ya.. baik sus, makasih ya sus.” ujar Tiara. Ia melirik Fabian yang terlihat duduk dengan bangganya.

“hebat ya bian tante?” Tiara terkekeh. “iya hebat. Yuk siap-siap.” Ujar Tiara. Fabian melirik Theo yang sudah bangkit dari sofa.

“Eh? Uda mau berangkat kesekolah? Kok theo ga pake seragam?” Bingung Fabian. “engga. Theo hari ini bolos aja.” Ujar Tiara dengan santainya. “kamu yang siap-siap. Kita keluar dari sini.” Fabian menatap Tiara dengan tatapan berbinar-binar.

“Beneran tante?!” Tiara mengangguk. “iya. Ayuk tante ajak kalian pergi jalan-jalan.” Fabian benar-benar senang. Karena ia memang sudah muak sekali disini. Dinding putih nan bersih, bau obat-obatan dan ranjang ini.. hah! Fabian muak.

Tiara membantu Fabian menukar pakaiannya, dan membawa Fabian keluar dari rumah sakit dengan bantuan Pak Indra — supir pribadi Theo. Yang khusus mengendarai mobilnya Theo.

“mau kemana ni mba?” tanya pak Indra.

“Ke bleü café pak. Deket rumah sakit biantara.” Ujar Tiara. Pak Indra mengangguk, dan mengendarai mobilnya menuju tempat yang ingin dituju oleh Tiara.

“kenapa kesana tante?” tanya Fabian. “gapapa kok, makanan disana enak. Dan tante yakin kalian pasti suka.” Tiara membantu Fabian turun. Theo juga senantiasa ikut membantu Fabian. Tangan kecilnya itu cukup membantu.

Bleü Café — letaknya ada didekat rumah sakit Biantara. Tempat kerja Tiara dulu.

Tiara jadi rindu berkomunikasi dengan pasien-pasiennya dulu.

“mau makan apa theo? Bian ga boleh sembarangan makan jadi ini aja ya, sup wortel sama nasi.” Saran Tiara. Fabian mah ngangguk aja. Nurut aja.

“mau nasi goreng aja tante,” Ujar Theo. Tiara mengangguk. “mba. Ini sama ini, sama ini ya mba. Minumnya random aja. Tiga ya.” Rina—karyawan di kafe ini mengangguk.

Mas Mahardika dan Tiara. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang