Tiara tidak tahu yang menikah dirinya atau Elsa. Pasalnya setelah selesai makan, Yeni memanggilnya dan mengenalkannya ke seluruh teman-temannya. Seharusnya Yera—ibunya Tiara yang melakukannya, tapi malah Yeni—ibunya Elsa yang sibuk karena Tiara diketahui punya pacar.
Mungkin saja, tersebar berita bahwa Tiara akan menjadi perawan tua. Makanya berita dirinya yang memiliki pacar, gempar dikalangan Ibu-Ibu.
“ini Tiara! Ehh! Masa lupa! Anaknya yera loh! Iya yang belum juga menikah itu!” tanpa rasa bersalah, Yeni tertawa terbahak-bahak.
“ini akhirnya punya pacar! Ganteng ya?” Yeni tersenyum lebar ke Tiara lalu ke Arion.
Arion yang mencoba sopan, tentu saja menerima setiap sodoran tangan tante-tante ganjen disini.
“iya lah! Pasti nikah bentar lagi! Nyusul elsa, iya kan tiara?” Yeni menatapnya dengan tatapan yang bernbinar-binar. Tiara hanya tersenyum canggung.
Panggilan ponselnya, membuat Tiara menghela nafas sebal saat tahu siapa yang menelepon.
Mama.
“ayuk mas.” Ajak Tiara.
“Eh tunggu! Mau kemana?!” Yeni tersenyum manis, menatap Tiara yang ingin menarik Arion pergi.
“ini mau ngangkat telpon, tante.” ujar Tiara. Yeni menggeleng, “yauda sana, arionnya disini aja.” kemudian Yeni langsung tertawa bersama dengan para Ibu-ibu yang lain.
Bahkan Yeni mengabaikan Tiara yang ingin bicara, Tiara menghela nafas malas dan menjauh untuk mengangkat ponsel dari Yera yang sudah masuk sebanyak tiga kali karena daritadi belum Tiara angkat.
“ha—” Belum sempat Tiara memberikan sapaan, sosok diseberang sudah meneriakkinya dengan oktaf tinggi.
“KAMU PUNYA PACAR KAK?!”
“Astaga ma, jangan jerit-jerit dong! Sakit nih telinga tiara.” Tiara mengusap sebelah telinganya, setelah menukar ponselnya ke telinga sebelah kiri.
“Maap hehe, kamu beneran punya pacar kak?”
“engga. Engga punya.” Jawab Tiara malas.
“masa? Tapi temen-temen mama kok nelpon mama pada bilang selamat ke mama?” Dahi Tiara berkerut bingung.
“selamat kenapa?”
“ya karna kamu uda punya pacar.”Astaga! Semalang apasih dirinya dimata ibu-ibu itu? Sampai mereka memberi selamat ke Yera hanya karena Tiara diberitakan sudah punya pacar?! Bahkan bukannya menikah? Cepat juga beritanya tersampaikan.
“yeuyyy! Pacar doang ngapain diselametin! Bukannya mau nikah juga,”
“yaa mereka ikut bersyukur karena kamu akhirnya punya pikiran buat nikah!” Tiara berdecak pelan.
“aneh-aneh aja deh ma.”
“ya pokoknya berarti bener kan, kamu punya pacar?” Padahal dulu keluarganya benar-benar teliti tentang siapa yang akan Tiara pacari, tampaknya sekarang mereka hanya bisa bersyukur karena ada yang mau menerima Tiara.
Suara senang sang Ibu membuat Tiara tidak bisa mengatakan tidak. Tapi jika ia mengatakan iya, maka semua ini tidak akan selesai dengan baik-baik saja.
“Tiara,” suara itu membuat Tiara sontak menoleh kebelakang.
Tiara menutup speaker ponselnya dengan tangannya, agar suara Arion tidak terdengar sampai seberang.
Namun wajah panik Arion, membuat Tiara terdiam bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Mahardika dan Tiara. ✔️
Ficción General[[E N D !]] ❝Bian ga ngadi-ngadi sih ini, tapi mau jadi mamanya bian yang official ga sih ma? Kalau papa lama banget lamarnya, biar bian aja yang ngewakilin :)❞ Tiara. Jobless, lulus dengan IPK ngos-ngosan tapi ga gitu buruk karena dia bisa jadi...