Tiara menoleh kesamping. Arion terlihat tengah menatap kedepan dengan pandangan kosong.
Tiara jadi khawatir, apa dirinya yang menahan kepergian mereka untuk sesaat, membuat Arion merasa kesal?
Tiara jadi tidak enak. Tiara menghela nafas pelan. Menatap matahari yang perlahan mulai menyembunyikan dirinya, sampai pada akhirnya cahaya dari sana menghilang dengan pelan.
"ayuk, uda selesai." ujar Tiara dan menoleh ke Arion. Arion masih bergeming, membuat Tiara terdiam.
"mas..?" Panggil Tiara pelan. Arion tidak meresponnya, tampaknya pria itu tenggelam dalam pikirannya sendiri.
"mas..?" ulang Tiara. Kali ini sepertinya, Arion mendengar suaranya Tiara.
"oh? Hah-iya? Uda?" Tiara mencebikkan bibirnya. Apa yang dipikirkan Arion sampai tidak sadar bahwa langit bahkan sudah hampir menggelap?
"iya uda. Ayuk balik mas." lanjut Tiara. Sedangkan, Theo dan Fabian sudah naik kemobil sejak 10 menit yang lalu.
Arion melangkah disamping Tiara. Pria itu masih bergeming. Ia tampak seperti orang linglung.
Jujur saja, ia melihat Andria tadi. Sekilas, Tiara ialah Andria. Bagaimana sih? Entahlah. Arion tidak mengerti.
Apa mungkin semua ini dikarenakan ingatan masa lalunya Arion?
Saat pertama kali membawa Andria kesini, wanita itu juga menahannya untuk menghabiskan beberapa saat menonton sunset.
Arion menggelengkan kepalanya. Membuat Tiara berhenti dari langkahnya.
Tiara yang berhenti tiba-tiba membuat Arion tersadar setelah pria itu berjalan sebanyak tiga langkah. Tiara tidak mengikutinya, jadi Arion memutar dirinya.
"kenapa tiara?" tanya Arion.
"maaf mas." ujar Tiara. Arion terdiam.
"kayanya saya ngelakuin sesuatu yang bikin mas marah atau kesal ya..?" Arion sontak menggeleng dengan cepat.
"Tidak. Tentu saja tidak." Tiara menelan salivanya, lalu menghela nafas lega.
"habisnya, mas kelihatan murung." Tiara kembali berjalan disisinya Arion.
"tidak. Saya tidak papa. Ayuk cepat, nanti kita telat datang ke pesta." ujar Arion yang tersenyum kecil ke Tiara.
Tiara mengerti sekarang. Tampaknya kenangan masa lalu Arion mulai kembali menghampirinya. Apakah Tiara menuang garam diluka lama?
Tiara sampai hampir pukul delapan malam dirumahnya.
"kamu segera siap-siap. Tiga puluh menit lagi, saya jemput." ujar Arion. Tiara tersenyum, lalu membuka pintu mobilnya Arion.
"papa mau kemana?" tanya Theo. Dengan tatapan menelisik, ia melirik Arion dengan tatapan curiga. Tiara menutup pintu mobil Arion walaupun ia ingin tahu jawaban apa yang akan diberikan oleh Arion.
"mau nemenin tante tiara ke pesta." jawab Arion, yang mulai kembali menjalankan mobilnya saat melihat Tiara sudah masuk kedalam rumah.
"pesta?" Suara Fabian terdengar, membuat Arion mengangguk dan melirik ke kaca tengah yang menampilkan ekspresi bingungnya Fabian.
"pesta apa pa? Theo ikut dong!" Ujar Theo dengan nada excited.
Fabian menggelengkan kepalanya. "gaboleh." Theo menoleh ke Fabian dengan tatapan marah. Kedua alisnya menikuk ke tengah.
"kenapa?!" Fabian menggeleng. "pokoknya gaboleh. Iyakan pa?" Arion tersenyum lalu mengangguk.
"pesta yang ini ga boleh bawa anak-anak sih." jawab Arion.
![](https://img.wattpad.com/cover/225682406-288-k716203.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Mahardika dan Tiara. ✔️
Ficción General[[E N D !]] ❝Bian ga ngadi-ngadi sih ini, tapi mau jadi mamanya bian yang official ga sih ma? Kalau papa lama banget lamarnya, biar bian aja yang ngewakilin :)❞ Tiara. Jobless, lulus dengan IPK ngos-ngosan tapi ga gitu buruk karena dia bisa jadi...