05- Bakso Mas Adi

14.3K 1K 54
                                        


Hy guys....

Jangan lupa buat vote dan komen sebanyak-banyaknya yah..

Happy reading 💗💗

-oOo-

Upacara bendera sedang berlangsung di tengah teriknya matahari pagi. Saking panasnya, Viona dari tadi tidak henti memberengut kesal, sesekali memperbaiki letak topi agar wajahnya terlindungi dari sinar matahari.

"Aya, gue aus," keluh Viona pada Athaya yang berbaris persis di sampingnya.

"Viona, kita lagi upacara monyet!" Athaya membalas pelan, namun penuh penekanan.

"Kalo aus ya minum anjir," sahut Alin dari belakang. Tetap pelan, takut-takut salah satu guru ada yang mendengar.

Viona mengipasi wajahnya dengan tangan. "Gue pura-pura pingsan aja gimana? Capek banget nih."

"Lebay!" tukas Athaya. "Tapi ide bagus juga sih."

"Ayo cepet, biar gue juga ikut ke uks bantuin lo." Alin membalas semangat.

"Ih, males ah. Gue maunya digendong My baby Vando, atau Mas Barbar juga nggak apa-apa, kalo boleh sih Kak Athala yang hampir sempurna itu. Mas Saga yang manis juga ayo, atau my honey Jon juga nggak masalah sih."

Viona si ulat bulu itu emang benar-benar deh. Athaya dan Alin terbengong-bengong melihat tingkah sahabatnya itu. Dosa apa mereka sampai bisa punya teman kaya Viona. Tapi sayang seribu sayang, perlahan-lahan keduanya mulai terdoktrin virus ulat bulu Viona.

"Itu ada yang pingsan, cepat bantuin temannya!"

Ketiganya langsung menoleh saat guru yang tadinya sedang berceramah panjang lebar, tiba-tiba meneriaki sesuatu kepada barisan anak kelas 11. Sepertinya ada yang pingsan.

"Yah, telat lo pingsannya Vi," kata Athaya.

Alin mengangguk. "Udah keduluan."

"My goodness!! Dia digendong Kak Athala," jerit Viona tertahan.

Pandangan orang-orang di lapangan tertuju pada Athala yang sedang menggendong seorang cewek yang sudah pingsan dan terlihat lemah.

"Itu kan Kak Rachel ya?" tanya Viona.

"Iya kayanya," jawab Alin.

Viona melirik Athaya. "Calm beb, gue tetep nge-ship Aya sama Kak Athala."

"Lo tetep lebih cantik dari Kak Rachel," kata Viona lagi.

"Namanya aja mirip gitu, Athaya dan Athala. Udah pasti jodoh dong," timpal Alin.

"Teori macam apa sih itu?" tanya Athaya tidak habis pikir.

"Jangan pada ribut napa? Kena hukum tau rasa lo pada," tegur Putra-ketua kelas X-IPA 1.

***

"Dek!" panggil seseorang sambil mencekal lengan Athaya.

"Boleh minta tolong nggak?" tanya cewek dengan rompi PMR itu.

"Kalo boleh tau, minta tolong ngapain ya Kak?" tanya Athaya.

"Kakak kebelet banget, tapi ini harus dianterin ke uks." Ia memperlihatkan sebungkus roti dan sebotol air mineral kepada Athaya. "Boleh minta tolong anterin nggak? Ini buat Rachel, cewek yang tadi pingsan pas upacara."

ATHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang