Halo temen-temen...
Happy reading ya semua ❤️❤️🔫
-oOo-
"kamu ngehindarin aku Chel."
Athala duduk di samping cewek yang sedang menulis sesuatu di bukunya itu. Menatap Rachel dari samping.
"Ngejauhin? Perasaan kamu aja kali. Aku biasa aja kok."
"Aku ada salah sama kamu? Chel, kamu nggak kaya biasanya."
Rachel tertawa, terdengar renyah sekali di telinga Athala. "Kamu ngelindur deh kayanya. Orang aku biasa-biasa aja. Aku itu lagi sibuk belajar buat seleksi olim, makanya jarang ke Watoki."
"Pokonya aku mau tembus enam besar nanti. Waktu kelas sepuluh kan aku gagal," ujar Rachel lagi.
Athala mengangguk paham. "Jangan lupa istirahat ya Chel. Aku nggak mau kamu kenapa-napa."
"Karena aku sahabat kamu?" tanya Rachel.
"Karena kamu salah satu cewek terpenting di hidup aku. Bunda, Aya dan kamu."
"Makasih udah baik sama aku Ta." Rachel memandang kosong ke arah papan tulis.
"Kamu jauh lebih baik Chel."
"Rachel." Athala memanggil.
"Iya, kenapa?"
"Aya ikut seleksi olim juga kan?"
Rachel mengangguk antusias. "Iya, Aya ikut. Dia ternyata pinter banget Ta, baik juga anaknya. Aku speechless aja liat kepintaran dia waktu pertama ngumpul di ruang olim."
"Aku sayang banget sama dia Chel, nggak cuma cantik, tapi dia baik dan pinter."
Rachel tertegun, namun sedetik kemudian ia kembali memamerkan senyum. "Ah iya, cocok kok sama kamu. Kamu kan juga baik."
Athala tersenyum. "Nggak sebanding sama Aya, tapi aku bener-bener tulus sama dia. Dia bikin aku jatuh cinta sama semua yang ada pada dia."
Sekarang Rachel benar-benar tidak bisa berharap terlalu jauh lagi. Athala benar-benar mencintai Athaya dengan tulus.
"Kalo emang tulus jangan sampe disakitin. Kamu harus tau, kalo disakitin sama cowok yang kita suka itu sakit banget rasanya Ta."
Athala menceritakan betapa ia mencintai Athaya, di depan Rachel yang mencintainya. Tapi sayang, cowok itu tidak mengetahui perasaan Rachel kepadanya.
"Chel! Tolongin gue!!" teriak Barbar berlari memasuki kelas. Kemudian ia berdiri di belakang Rachel saat Vando masuk dengan muka marah bercampur kesal.
"Tanggung jawab lo anjing!" sarkas Vando.
"Kan gue becanda Van, sorry deh sorry," balasnya seraya memegang sandaran kursi Rachel.
Jon, Gilang dan Saga menyusul masuk ke dalam kelas dengan gelak tawa yang menggelegar. Bahkan Jon sampai memegangi perutnya.
"Vando mau nggak check in sama Melani," ujar Jon dengan nada manja. Memperagakan suara bencong yang menyukai Vando.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA
Teen FictionDia tetap jatuh cinta paling bahagia. Meskipun di akhir cerita, aku menyakitinya karena harus.