Tolong vote dan komen jika saja kalian menghargai cerita ini.
Happy reading, semoga harimu selalu baik:)
★★★
Satu minggu berlalu setelah insiden di lorong gelap yang mengakibatkan Athaya mendapat 4 jahitan di dahi kirinya. Cewek itu saat ini sudah kembali beraktifitas seperti biasa, meskipun bekas lukanya masih kentara.
"Sekarang lo tinggal bareng siapa Lin?" tanya Athaya membuat Alin yang tengah menulis itu berhenti sejenak.
"Sama tante gue Aya, lo nggak usah khawatir." Alin tersenyum seperti tidak ada beban. "Im okay."
Athaya balas tersenyum. "Gue ada kapan pun Lin. Lo tau kan?"
Alin terkekeh geli. "Bahkan gue tau gimana baiknya lo bego."
"Enak aja bego, gue pinter," koreksi Athaya tidak terima.
"Hahaha iya deh iya yang pinter."
"Weiii demi apa sih anj, gue kesel banget sama si Jessie." Viona datang-datang dengan muka kesal. Lalu ia duduk di depan Athaya juga Alin sambil menyalakan kipas angin portabelnya.
"Gue kesel bukan main nih," kata Viona menggebu-gebu.
Athaya dan Alin dibuat ketawa karenanya. "Ya elo kenapa?" tanya Alin.
"Masa gue dikatain masuk cheers jalur orang dalem. Secara gue lulus kan emang karena cantik, pinter, dan memenuhi standar."
"Biarin aja kali Vi, nggak usah diladenin," ujar Athaya. "Yang penting lo kan tau kemampuan lo. Itu aja sih."
"Nggak bisa lah, sekali lagi dia berani ngusik gue, awas aja. Biar tau rasa itu kakak kelas," balas Viona makin kesal.
"Bentar-bentar," Viona tiba-tiba memikirkan sesuatu. "Jangan-jangan yang neror lo Jessie lagi Ya."
"Tujuh puluh lima persen kemungkinan iya," sahut Alin tenang, sedangkan Athaya diam sambil menimang-nimang kemungkinan tersebut.
***
Athala
Aya, pulang sekolah nanti aku bareng Rachel.Athaya membaca sebuah pesan dari Athala saat cewek itu selesai merapikan alat tulisnya. Ia bingung, karena ini termasuk hal yang sangat jarang selama mereka menjalin hubungan.
Oke. Athaya rasa pasti ada sesuatu yang penting. Bahkan mungkin sangat penting, dan ia tidak berhak juga mengetahuinya.
Athaya
Oke
Hati-hati kak:)Baru saja keluar dari kelasnya, Athaya disambut oleh wajah Boby. Cowok itu berdiri menyandarkan tubuhnya di pilar. Menyadari kehadiran Athaya, Boby langsung berdiri tegap dan menghampirinya.
"Gue sengaja nunggu lo di sini," kata Boby padanya.
Athaya mengerling bingung. "Kenapa ya kak?"
"Lo bisa ngumpul dulu sebentar bareng gue dan Tania?"
Athaya mengangguk cepat. " Tentang persiapan latihan?"
"Iya."
Athaya kemudian mengikuti langkah Boby. Keduanya masuk ke dalam ruangan yang di depan pintunya terdapat tulisan Science Smart Room SMA GALAKSI. DI dalam ruangan tersebut juga ada Tania yang sudah menunggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA
Teen FictionDia tetap jatuh cinta paling bahagia. Meskipun di akhir cerita, aku menyakitinya karena harus.