Halo temen-temen.....
Sebelum membaca, vote dan komen dulu yaaaa... Jangan kelupaan!
Mulmed: Foto Mas Athala yang ganteng banget menggoda iman.
Happy reading....
-oOo-
"Gue bisa lolos nggak sih? Sekarang waktu buat belajar gue udah nambah dari sebelumnya. Semoga aja bisa," tutur Viona dengan anak rambut yang berterbangan karena kipas angin portabel yang dipegangnya.
Alin menoleh. "Lulus masuk anggota olim aja kita udah harus bersyukur Vi. Kalo masuk enam besar, itu udah bonus banget."
"Mending nggak usah overthinking dulu. Yang penting kita usahain, soal hasil mah tinggal pasrah aja lagi," kata Athaya.
Anggota olimpiade sains itu terdiri dari 20 orang terpilih dari tiga angkatan. Dan enam orang dari 20 orang itu akan dipersiapkan untuk lomba cerdas cermat terbesar tiap tahunnya. Sedangkan yang lainnya tetap mengikuti lomba, tapi untuk cerdas cermat, hanya 6 orang saja.
Viona meskipun dia seperti cewek-cewek ganjen, atau Alin yang kadang seperti polos-polos bodoh, dan Athaya yang tiba-tiba ceroboh, mereka tetap saja punya otak yang cerdas dan kemauan belajar yang tinggi.
Athaya tengah menumpu salah satu tangannya di kepala. Ia memperhatikan orang-orang yang lewat di depan kelasnya sambil sesekali tersenyum saat mereka tidak sengaja menatap ke arahnya.
"Kak Athala sama Rachel emang deket banget ya?" tanya Alin saat dua orang yang dimaksudnya melintas di depan kelas, dengan Athala yang merangkul Rachel sambil sesekali tertawa.
"Kata kak Athala waktu itu, mereka cuma sahabat. Sama kaya yang lain," balas Viona. "Nggak mungkin juga mereka pacaran."
Athaya tiba-tiba saja membuang pandangan ke arah lain. Ia tidak mengerti dengan respon tubuhnya yang tiba-tiba merasa tidak suka saat melihat cowok itu bersama Rachel. Athaya juga merasa aneh di bagian dadanya, sakit dan sesak, tapi tidak begitu kentara. Sehingga membuatnya bertanya-tanya, apakah dirinya menyukai cowok itu? Atau bahkan sudah jatuh cinta?
"Ya, menurut lo kak Athala suka nggak sama kak Rachel?" tanya Viona."Mana gue tau Viona," balas Athaya. "Kali aja iya."
"Lo cemburu?" tanya Alin.
Athaya tersenyum. "Cemburu itu hanya untuk orang-orang yang tidak percaya diri. Sedangkan gue sekarang lagi percaya diri kok."
Viona memukul bahu Athaya menggunakan pulpen. "Itu mah kata Dilan."
Alin mengangguk. "Ooo iya Aya, lo udah bahas soal yang model beginian belom. Susah banget," Alin mengeluarkan satu buah buku dari dalam tasnya.
"Ooo yang ini, kemaren gue dibantu sama kak Boby."
"Kak Boby?" beo Viona.
Athaya mengangguk. "Dia anak olim juga."
"Yang pinter banget itu bukan? Ganteng juga kan dia? Tinggi, terus matanya rada sipit gitu?" tanya Viona beruntun.
"Hafal banget sih lo," Athaya menggeleng takjub.
"Viona nggak mungkin nggak hafal lah cowok-cowok beken di sini Ya. Ada yang mencolok dikit aja, langsung dikepoin sampe ke akar-akarnya." Alin mendelik pada cewek bersurai coklat bercampur hitam itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA
Teen FictionDia tetap jatuh cinta paling bahagia. Meskipun di akhir cerita, aku menyakitinya karena harus.