Aku nggak akan bosen buat minta vote dan komen sama kalian.
So, jangan sampe lupa buat komen di setiap paragraf ya guys
Selamat membaca semua💗
-oOo-
Setelah turun dari mobil Ayahnya. Athaya melangkah memasuki gerbang sekolah. Ia menengok ke arah kanan, tepatnya pada bagian parkir motor yang ada di SMA ini. Awalnya ia ragu untuk melangkah ke sana, namun setelah mengumpulkan keberanian yang cukup, Athaya mulai berjalan ke sana.
"Permisi Kak," kata Athaya sopan pada gerombolan cowok-cowok yang sedang nongkrong di sana.
Vando menoleh, alisnya terangkat seolah berkata kenapa? Pada Athaya.
"Mau balikin hoodie yang kemaren itu," Athaya sedikit mengangkat paper bag yang dibawanya.
Mulut Vando ber oh ria mendengar balasan Athaya. "Athala!" panggilnya. "Ada yang mau ketemu sama lo."
Cowok yang tadinya tengah mengecek ban motornya itu berdiri. Menepuk kedua tangannya sebelum berjalan mendekat ke arah Athaya.
"Kenapa?" tanya Athala.
Athaya menyodorkan paper bag berisi hoodie yang kemarin dipinjamkan oleh Athala. "Mau balikin hoodie Kakak."
Athala mengangguk seraya menerima paper bag tersebut.
"By the way, thank you ya. Maaf kalo ngerepotin," ucap Athaya tulus. Ia tersenyum pada Athala sebelum pergi dari sana.
"Nama lo siapa? Kalo hoodie gue rusak, gue mau minta ganti ke siapa?!" tanya Athala sedikit berteriak.
Athaya melotot kesal, dengan cepat ia kembali berbalik dan melangkah kesal. Nafasnya berusaha diatur agar masih sopan pada Kakak kelasnya ini.
"Athaya Teresha, biasa dipanggil Aya. gue kelas sepuluh ipa satu. Nanti kalo ada yang lecet atau rusak, cari aja gue. Udah kan?"
Athala terkekeh saat Athaya sudah kembali berjalan menjauh.
"Gimana bos? Terpesona?" tahu-tahu Barbar sudah ada di samping Athala dengan ekspresi menjengkelkan. Lalu Cowok itu dengan semena-mena mendorong Barbar.
"Produk ipa satu nggak pernah gagal kayanya," celetuk Vando.
Gilang mengangguk. "Buktinya Tania pacarnya Saga. Anak ipa satu juga kan Ga?"
"Iya," jawab Saga.
"Udah isinya cewek cakep-cakep, pinter lagi," Jon menggeleng kagum. "Sabi tuh dijadiin istri."
"Bacot!" tukas Saga. "Lo bacot doang!"
Jon mendelik tajam. "Mentang-mentang punya cewek cakep lo bangsat!"
"Tapi tetep aja Salsa nomer satu di hati gue," kata Vando senyum-senyum sendiri.
"Inget bego! Saingan lo Tuhan!" tekan Athala.
Barbar menertawakan tampang nelangsa Vando. Lalu berjalan mundur ke belakang. "TUHAN MEMANG SATU, KITA YANG TAK SAMA!" teriak cowok itu sebelum berlari tergopoh-gopoh karena dikejar oleh Vando.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA
Teen FictionDia tetap jatuh cinta paling bahagia. Meskipun di akhir cerita, aku menyakitinya karena harus.