02- Insiden Di Tangga Sekolah

19.4K 1.2K 150
                                    

Hy semua.

Vote dulu sebelum membaca ya...

Jangan lupa juga buat ramein dengan cara komen di setiap paragraf:)

Happy reading 💗💗

-oOo-

Athaya, Alin dan Viona mengucap syukur saat menemukan nama mereka berada di kelas yang sama. Memang itu doa' yang sering ketiganya lantunkan akhir-akhir ini. Bukan karena mereka tidak ingin menambah relasi pertemanan, tapi untuk mencari sahabat itu susahnya kebangetan. Kalau untuk dijadikan sekedar teman, pasti banyak.

"Berarti kita masih bisa pulang bareng, terus main bareng," kata Alin.

"Kalo beda kelas pun tetep bisa," balas Viona.

"Tapi beda Vi, kalo beda kelas pasti ada aja yang punya kesibukan lain," ujar Athaya.

"Aya, Viona, balik ke bawah yuk. Kelas kita itu di lantai satu," ucap Alin.

Athaya dan Viona mengangguk setuju. Kemudian ketiganya menata langkah menuju tangga di ujung koridor.

"Anjir! Banyak cowok di tangga," lapor Athaya seperti orang ketakutan.

Viona mengintip dari atas. "Anak Zedeza sih kayanya."

"Terus, mau turun gimana dong?" tanya Alin.

"Lagian kenapa pada nyabotase tangga sih. Bikin males lewat aja," sewot Athaya.

Bukan lebai atau berlebihan. Namanya mereka murid baru, ya jelas sungkan lah lewat di depan cowok-cowok yang notabenenya kakak kelas mereka di sana. Ibaratnya masih malu-malu kucing.

"Gas aja lah nanggung, sekalian tebar pesona." Viona tersenyum. "Maksud gue, mainnya yang elegan. Nggak keliatan caper gitu."

Athaya mendelik tidak berminat dengan hal bodoh yang diusulkan Viona. "Lo aja."

"Nggak asik lo ah," kata Viona kesal. "Lagian gue nggak bakal ngerendahin harga diri gue di depan itu cowok-cowok. Sebatas kagum aja, belum ada yang gue suka di sana."

"Iya ih, santai ngga usah ribut-ribut. Ini gimana mau turun?" tanya Athaya.

"Kalo mau jalan, ya jalan aja. Ngapain ngintip-ngintip di sana?!"

Wajah Athaya, Alin dan Viona seketika berubah merah dengan serentak. Mana yang lontarin kalimat tersebut ketuanya langsung lagi.

Athaya mendorong Viona dan Alin agar cepat-cepat menuruni tangga. Ia memilih untuk berjalan di belakang saja. Dari sini, Athaya dapat melihat bahwa cowok-cowok yang duduk menyabotase tangga sebelumnya, mulai bergeser ke sisi kiri dan kanan tangga. Memberikan akses jalan tengah untuk ketiganya.

"Misi Kak," ujar Viona sopan.

Gedebuk!
Sret!

Suara benturan tubuh Athaya dan sebuah sobekan itu membuat Viona dan Alin melotot kaget saat menemukan sahabatnya jatuh dengan tidak elit di tangga. Sudah dipastikan penyebabnya adalah karena menginjak tali sepatu sendiri.

Keenam cowok yang tadi sibuk dengan urusan masing-masing, kini menahan tawa dalam-dalam.

"Lo ngapain?" tanya Athala berusaha biasa saja. Padahal ia mati-matian menahan agar tawanya tidak lepas.

"Salto!" jawab Athaya ketus, berusaha menetralisir rasa malu yang kini dirasakan olehnya. Ditambah lagi pantat dan punggungnya berdenyut sakit.

Saga mengulurkan tangannya untuk membantu Athaya berdiri. "Jangan diledekin, malu dia."

ATHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang