Syair Penawar Rindu

236 123 36
                                    

Kusandarkan raga pada kegelapan malam
Embusan angin kubiarkan menusuk sumsum
Suara bencet dengan setia mengusik keheningan
Gumpalan benang kusut melukiskan bisikan kalbu

Sekeliling berdiri kokoh dinding-dinding bisu
Kadang kuajak berbicara saat sepi makin mencekik
Kehampaan sekian lama berlayar tanpa nakhoda
Berharap sampai dermaga 'tuk bersandar sebentar

Jiwa kehilangan keseimbangan mengayuh perahu angan
Pikiran mengembara hingga ke ujung logika abstrak
Antara rindu dan sepi yang bertamu
Kusambut dengan senyum di balik kehampaan yang mencekam

Ada banyak ungkapan belum terkuak
Semua kugoreskan pada lembaran kertas
Berlaksa syair-syair penawar rindu menjadi teman
Mengisahkan sepi yang tak pernah menepi

Banjarmasin, 21 Juni 2020

Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang