Kusandarkan raga pada kegelapan malam
Embusan angin kubiarkan menusuk sumsum
Suara bencet dengan setia mengusik keheningan
Gumpalan benang kusut melukiskan bisikan kalbuSekeliling berdiri kokoh dinding-dinding bisu
Kadang kuajak berbicara saat sepi makin mencekik
Kehampaan sekian lama berlayar tanpa nakhoda
Berharap sampai dermaga 'tuk bersandar sebentarJiwa kehilangan keseimbangan mengayuh perahu angan
Pikiran mengembara hingga ke ujung logika abstrak
Antara rindu dan sepi yang bertamu
Kusambut dengan senyum di balik kehampaan yang mencekamAda banyak ungkapan belum terkuak
Semua kugoreskan pada lembaran kertas
Berlaksa syair-syair penawar rindu menjadi teman
Mengisahkan sepi yang tak pernah menepiBanjarmasin, 21 Juni 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/229527197-288-k387953.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)
PoetryIni adalah tulisan-tulisan yang bermunculan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Jadi, lumrah saja kalau di dalamnya sebagian besar puisi Elegi. Ditulis oleh makhluk jomblo, tampan, dingin banget kayak es batu, dan pendengar yang baik (si...