Kadang kuberpikir untuk menyerah saja
Menyerah dengan semua perjuangan pahit ini
Perjuangan untuk sepenggal harapan yang bergema
Harapan dalam meraih mimpi yang bergantuganBahkan beribu tanya menumpuk di benak
Hampir tak mampu kujawab satu per satu
Bila mana pikiran tak mampu lagi menampung
Maka tak lain, akan berujung pada tangisanMiris terlihat
Hambar terasa
Bising terdengar
Semakin melengkapi perihnya goresan lukaTidak tahu pasti akan berakhir harsa
Dan tidak yakin kalau bisa bertahan
Tapi, telah lama kuterkubur dalam lara
Namun, sepanjang waktu diri memintal DoaBanjarmasin, 22 Juni 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)
PuisiIni adalah tulisan-tulisan yang bermunculan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Jadi, lumrah saja kalau di dalamnya sebagian besar puisi Elegi. Ditulis oleh makhluk jomblo, tampan, dingin banget kayak es batu, dan pendengar yang baik (si...