Tertunduk jiwa dalam remang
Tergugah rasa walau mengambang
Termangu raga dalam bingung
Terseok rapuh hingga mematung
Malangnya nasib bertaut luka
Menahan beribu perih yang menyiksa
Merintih dalam diam tak bersua
Menyamarkan rasa dengan harsa
Kaki lunglai menyusuri kegelapan
Kelam pun seakan tak mau berteman
Ketikan kata memintal perasaan
Kelak bahagia adalah sebuah harapan
Bersahut-sahutan angan dalam hati
Bersenandung bahwa bukan mimpi
Bertopeng 'tuk menyembunyikan diri
Berdoa supaya berwujud, bukan ilusi
Banjarmasin, 07 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)
ПоэзияIni adalah tulisan-tulisan yang bermunculan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Jadi, lumrah saja kalau di dalamnya sebagian besar puisi Elegi. Ditulis oleh makhluk jomblo, tampan, dingin banget kayak es batu, dan pendengar yang baik (si...
