Kupandangi langit yang gelap katup
Bulan tenggelam di peluk matamu
Kubiarkan rindu ini tetap berharap
Berharap agar engkau tahuPerlahan ku merangkai diksi
Kumulai melukis sinopsis hati yang lebam
Mengapunglah sebuah puisi
Menyusuri tepian sisa-sisa malamKuberlabuh di dermaga rindu
Hati ini mengintruksiku untuk menepi
Andaikan waktu bisa kupercepat dan kuperlambat
Akan kuanggap ini hanya ilusiSampai kapan menahan rasa seperti ini?
Tidak bernala tentangmu saja aku tak mampu
Sekiranya jarak bukanlah masalah
Maka rasa rindu ini akan segera berlaluBanjarmasin, 26 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)
PoezjaIni adalah tulisan-tulisan yang bermunculan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Jadi, lumrah saja kalau di dalamnya sebagian besar puisi Elegi. Ditulis oleh makhluk jomblo, tampan, dingin banget kayak es batu, dan pendengar yang baik (si...