Aku membaur di antara hiruk pikuk kota
Sesak dan memuakan adalah kata yang mewakili
Sekeliling menjulang gedung-gedung pencakar langit
Aku dalam peperangan dan hampir tumbangJangan kau ciptakan luka di atas luka
Jangan berbohong di atas kebohongan
Aku sudah cukup muak mengusap air mata
Aku sudah cukup jera dengan erangan sakitPisau yang menancap tak bisa dicabut
Darah jernih mengalir dengan tenang
Ditambah kecewa yang menghinggapi
Mengairi semua luka yang selama iniBanjarmasin, 31 Agustus 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/229527197-288-k387953.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)
PoetryIni adalah tulisan-tulisan yang bermunculan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Jadi, lumrah saja kalau di dalamnya sebagian besar puisi Elegi. Ditulis oleh makhluk jomblo, tampan, dingin banget kayak es batu, dan pendengar yang baik (si...