Angin malam berdesis mengusik sepi
Kegelapan menguasai bumi
Kemilau bulan enggan menampakkan diri
Gemerlap bintang pun tak kunjung munculSeolah-olah semesta mendesain suasana hati
Jalan pikiran meliuk-liuk bak labirin
Sekeliling seakan-akan dimensi hampa
Tak ada suara, hening mendekapKaki gemetaran tak mampu melangkah
Tangan lunglai memberitahu kelelahan
Mata sayup mendekorasi perih
Tubuh sesekali roboh oleh terpaan angin malamSepi ...
Lelah ...
Bingung ...
Mengubur diri, hingga hanya isak tangis yang tersisaBanjarmasin, 28 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)
PoésieIni adalah tulisan-tulisan yang bermunculan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Jadi, lumrah saja kalau di dalamnya sebagian besar puisi Elegi. Ditulis oleh makhluk jomblo, tampan, dingin banget kayak es batu, dan pendengar yang baik (si...